Megapolitan

RK Disebut Bakal Maju di Jakarta, Pengamat: Jangan Anggap Remeh Melawan “Kotak Kosong”

INDOPOSCO.ID – Partai Golkar bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM) mulai memberikan sinyal kuat untuk mengusung Ridwan Kamil maju di Pilkada Gubernur Jakarta 2024.

Menyoroti hal ini, pengamat komunikasi politik Hendri Satrio pun mempertanyakan apakah hal ini menjadi sebuah skenario untuk menjadikan pertarungan di Jakarta melawan “kotak kosong”.

“Di Jakarta Mau Dibikin Ridwan Kamil Vs Kotak Kosong?” katanya dalam cuitannya di akun X pribadinya, @satriohendri, Minggu (4/8/2024).

Ketika dihubungi oleh indopos.co.id, pria yang akrab disapa Hensat ini pun menjelaskan analisa dari cuitan itu yang sangat mungkin bisa terjadi di Pilkada Jakarta pada 27 November nanti

Dia pun mengacu dari beberapa statemen dari politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Nasionalis Demokrat (NasDem) yang menyatakan bisa kemungkinan tidak mendukung Anies Baswedan. Tak hanya itu keduanya pun turut memberikan sinyal ingin bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran nantinya.

“Kita lihat saja elit PKB sudah menyatakan bahwa partainya bisa saja tidak mendukung Anies Baswedan. Begitupula dengan NasDem yang turut menyatakan rekomendasi ke Anies bisa saja dibatalkan. Nah ini kan bisa menjadi tanda,” katanya.

Atas dasar itu, Anies yang saat ini hanya didukung pasti oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sulit mendapatkan tiket.

“Tinggal PKS dan PDI Perjuangan. Kalau mereka gak berkoalisi dan jika nanti juga PKS ternyata juga ikut bergabung ke KIM, maka hanya RK yang maju dan melawan kotak kosong. Dan jika itu terjadi ya pasti RIdwan Kamil lah yang menang,” tandasnya.

“Jadi saya kira dugaan RK melawan Kotak kosong di Jakarta tidak boleh dianggap remeh,” pungkasnya menambahkan.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Lodewijk F Paulus, menyatakan bahwa peluang Ridwan Kamil untuk maju dalam Pilkada Jakarta 2024 kembali terbuka setelah partai mengusung Dedi Mulyadi sebagai calon dalam Pilkada Jawa Barat 2024.

“Ya, itulah yang dimaksud. Dengan Pak Dedi di Jawa Barat, berarti Ridwan Kamil sedang dalam proses menuju Jakarta. Jadi, benar. Mungkin kita akan melihat baliho-baliho baru dipasang lagi. Bagaimana, setuju?” katanya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (3/8/2024).

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid juga mengungkapkan, ada peluang partainya batal mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies pada Pilkada Jakarta 2024. “Semua serba mungkin,” kata Jazilul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (2/8/2024).

Jazilul mengatakan, hal tersebut dapat terjadi apabila PKB memutuskan bergabung ke barisan KIM pada Pilkada Jakarta. Ia mengatakan, PKB sudah menerima tawaran untuk bergabung ke KIM dan tengah mempertimbangkan tawaran tersebut. “Kita pertimbangkan, kita pertimbangkan. Kan sudah ada tawaran, PKB akan mempertimbangkan untuk kebaikan Jakarta, kebaikan Indonesia,” ujar Jazilul.

Sementara itu, Partai Nasdem dalam beberapa waktu terakhir terus-menerus memberi sinyal bahwa bisa saja mereka mencabut rekomendasi dukungan dari Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Sinyal itu dimunculkan pertama kali oleh Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni yang mengingatkan bahwa politik bersifat dinamis, sehingga apa pun rekomendasi yang dikeluarkan oleh sebuah partai masih sangat mungkin untuk berubah.

“Kan politik itu sangat dinamis ya. Kan bukan berarti pada putusan-putusan final terkait dengan rekomendasi misalnya, itu bisa saja berubah. Tapi kita enggak tahu proses dinamika politik yang akan berjalan selanjutnya,” ujar Sahroni di Nasdem Tower, Jakarta, Kamis (25/7/2024). (dil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button