Jelang Pilkada Serentak 2024, Inilah Peta Kerawanan di DKI Jakarta yang Harus Diantisipasi
INDOPOSCO.ID – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta membuat peta kerawanan Pilkada Jakarta 2024. Hasilnya, kerawanan tinggi di Pilkada Jakarta potensial terjadi pada tahapan kampanye dan proses pemungutan suara.
Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu DKI Jakarta, Burhanuddin merinci indikator yang termasuk kerawanan tinggi pada tahapan kampanye.
Indikator itu adalah adanya himbauan dan/atau tindakan untuk menolak calon tertentu dari tokoh/kelompok tertentu, lalu adanya tindakan kampanye yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Indikator lainnya adanya keberatan dari saksi saat pemungutan dan penghitungan suara, adanya materi kampanye yang bermuatan SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan) di tempat umum, adanya kampanye yang bermuatan SARA di media sosial dan adanya materi hoaks di media sosial.
Dari indikator tersebut, Burhanuddin mengacu pengalaman masa kampanye pemilihan presiden dan legislatif 2024 serta Pilkada Jakarta sebelumnya, saat itu sarat dengan materi-materi yang kurang mendidik dan cenderung memecah persatuan dan kesatuan bangsa bisa terjadi kembali.
“Selain menggunakan media sosial dan digital, penyebaran hoaks dan materi negatif juga melalui selebaran yang disebarkan ke warga Jakarta,” jelas Baharuddin saat launching pemetaan kerawanan pIlkada Jakarta 2024 di Jakarta, Kamis (1/8/2024).
Kemudian, dia memprediksi, penyampaian untuk mendukung dan menolak calon tertentu akan terjadi dalam forum dan lokasi yang dilarang untuk dilakukan kampanye.
Intimidasi juga berpotensi terjadi di Jakarta, terutama disebabkan oleh komposisi calon atau pasangan calon yang terfragmentasi secara diametral dengan persaingan yang ketat.
Sementara, kerawanan tinggi untuk tahapan pemungutan suara indikatornya adalah adanya penghitungan suara ulang dan adanya mobilisasi pemilih tambahan secara mendadak di hari pemungutan suara.
Burhanuddin mengatakan, kampanye dan proses pemungutan suara adalah kerawanan tinggi di Jakarta yang perlu mendapatkan perhatian penuh oleh semua pihak yang memiliki tanggung jawab dalam penyelenggara Pilgub Jakarta.
“Komposisi pasangan calon sangat menentukan materi dan ujaran yang akan menjadi komunikasi publik di Jakarta, terutama menggunakan media sosial,” katanya.
Sebagai informasi, konsep yang dipetakan oleh Bawaslu terhadap kerawanan pemilihan, terdapat tiga kategori kerawanan yaitu kerawanan tinggi, kerawanan sedang dan kerawanan rendah.
Klasifikasi kerawanan ini bergantung pada daya kerusakan yang ditimbulkan, kuantitas informasi dari berbagai daerah dan intensitas peristiwa yang terjadi dalam beberapa pemilu sebelumnya.
Kerawanan tinggi dengan skor 75–100, kerawanan sedang dengan skor 25–74 dan kerawanan rendah dengan skor 0–24.
Pemetaan bertujuan untuk menyusun langkah antisipasi agar potensi pelanggaran pemilihan dapat dihindari. Pemetaan berdasarkan dari informasi dan pengalaman penyelenggaraan serta pengawasan dalam proses pemilu dan pemilihan sebelumnya.
Pemetaan kerawanan pemilihan adalah turunan dari Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) yang dikembangkan oleh Bawaslu RI. Setiap menjelang pemilihan, Bawaslu menyusun indeks kerawanan untuk mengukur secara sistemik dan memetakan setiap daerah secara komprehensif.
Selain jajaran Bawaslu DKI, hadir dalam launching Peta Kerawanan Pilkada DKI Jakarta 2024 , di antaranya Ketua KPU DKI Wahyu Dinata, pejabat dari Pemda DKI, serta perwakilan dari kepolisian/TNI dan pengurus partai politik di Jakarta. (dil)