Megapolitan

Analisis Psikolog Soal Kasus Perundungan di SMA Binus Serpong

INDOPOSCO.ID – Psikolog klinis dewasa lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Nirmala Ika Kusumaningrum berpandangan, perundungan terjadi karena berkaitan dengan relasi kuasa antara pelaku dan korban. Sekaligus menggambarkan seseorang punya kekuatan terhadap orang lain.

Hal tersebut seraya menanggapi, kasus perundungan atau bullying di SMA Binus Internasional BSD Serpong, Tangerang Selatan. Diketahui para terduga pelaku bagian dari gengster mengusai sekolah itu.

“Bully itu relasi kuasa ya basic-nya. Jadi kalau kita bicara bully itu basic-nya adalah relasi kuasa,” kata Nirmala melalui gawai, Jakarta, Selasa (20/2/2024).

Biasanya pengaruh yang didapat seorang pelaku perundungan, karena mengalami pergolakan dalam dirinya. Kondisi tersebut diperparah tidak ada dukungan dari lingkungan di luar mereka berkuasa.

“Biasanya itu (kuasa) berangkat dari rasa insecure, dimana dia (perundung) merasa nggak pede atau merasa dia tidak dicintai, ngga diinginkan,” ujar Nirmala.

Maka, tindakannya yang salah itu dianggap mereka selalu menjadi pembenaran. Sekaligus pembuktian terhadap diri masing-masing yang mempunyai pengaruh tersebut.

“Nah, dia membutuhkan (diakui) dengan membully dia merasakan power itu,” ujar Nirmala. Korban perundangan merupakan junior dari sekola itu.

“Di geng itu dia dilibatkan, dia ditakuti yang dicari adalah perasaan itu sebenarnya kebanyakan,” tambahnya.

Ia menambahkan, perundungan biasanya dilakukan secara berkelompok untuk menebalkan dukungan tindakannya. Di antara mereka pasti pernah menjadi korban.

“Ini lho saya bahwa, saya itu someone dan itu adalah hal yang tidak didapatkan jika di luar kelompok itu,” jelas Nirmala.

Salah satu pelaku perundungan diduga anak seorang publik figure ternama. Bahkan masuk ke dalam jajaran geng yang tergabung dalam sekolahnya. Kasusnya menjadi buah bibir di media sosial sejak Senin (19/2/2024) kemarin. (dan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button