Korban Banjir Tangerang Minta Pemerintah Segera Normalisasi Sungai

INDOPOSCO.ID – Sejumlah korban banjir di bantaran aliran sungai Cipayaeun di Kampung Cogreg, Desa Pasir Bolang, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang meminta pemerintah daerah melakukan normalisasi sungai di wilayahnya itu.
“Jadi karena dari segi geografis kampung Cogreg ini ada di bawah. Makanya kita butuh normalisasi sungai,” kata salah satu korban banjir di Kampung Cogreg, Agus (46) seperti dikutip Antara, Rabu (7/9/2022).
Menurutnya, banjir akibat luapan Sungai Cipayaeun yang merupakan jalur aliran sungai dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini selalu terjadi tiap tahun. Bahkan, ketika hujan melanda dengan intensitas yang tinggi akan membuat volume sungai setempat meluap dan mengakibatkan banjir yang cukup parah.
“Kampung kita ini sudah jadi langganan banjir akibat luapan sungai itu,” katanya.
Ia mengatakan, pemerintah pernah melakukan normalisasi beberapa tahun silam. Namun, hingga kini belum ada lagi realisasi penanganan sedimentasi sungai tersebut. “Kemarin sudah ada normalisasi sepanjang 4 kilometer. Tapi itu dilakukan di lokasi hilirnya, yang di sekitar sini belum,” ujarnya.
Sementara itu, diketahui sebanyak 34 kepala keluarga (KK) di Kampung Cogreg, RT/RW 03/03, Desa Pasir Bolang, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang terisolir akibat bencana banjir yang melanda daerah itu pada Rabu (7/8).
“Total ada 26 rumah dengan 34 KK yang saat ini terisolir akibat banjir dari luapan sungai,” kata Ketua RW 03, Nuranwar.
Hingga saat ini puluhan KK di Kampung Cogreg itu kesulitan dalam beraktivitas karena kondisi jalan yang masih terendam banjir setinggi 80 sampai 120 centimeter. Sehingga, pihaknya dibantu aparat desa setempat menyediakan satu unit perahu karet guna membantu kegiatan masyarakat sekitar.
“Sekarang sudah ada bantuan satu unit perahu karet, ini digunakan untuk aktivitas mengantar jemput warga. Ditambah ada bantuan mesin pompa sedot dari MMS,” katanya.
Ia menambahkan, dengan kondisi saat ini sebanyak 26 rumah yang terdiri dari 34 KK tersebut belum ada yang mengungsi, mereka sementara masih bertahan di kediamannya masing-masing. “Warga masih bertahan di rumah masing-masing. Tapi kalau kondisinya air meningkat pastinya nanti warga pada ngungsi,” kata dia. (wib)