Megapolitan

Soal Sengketa Lahan Rocky Gerung dengan Sentul City, Ini Langkah BPN

INDOPOSCO.ID – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) bakal mengkaji terlebih dahulu terkait permasalahan sengketa lahan antara pengamat politik Rocky Gerung dan PT Sentul City.

Staf Khusus Menteri ATR/Kepala BPN Bidang Kelembagaan sekaligus Juru Bicara Kementerian ATR/BPN, Teuku Taufiqulhadi mengatakan, pihaknya bakal mengecek kembali koordinat lahan sengketa. Baik dari dokumen pusat maupun Kantor Pertanahan.

“Kementerian ATR/BPN baik Pusat maupun Kantor Pertanahan akan melihat terlebih dahulu koordinatnya di mana, apakah titik koordinatnya tumpang tindih di lahan yang diklaim oleh kedua belah pihak atau tidak,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (13/9/2021).

Selain itu, mengecek seluruh dokumen Hak Guna Bangunan (HGB). Baik data fisik maupun data yuridis, serta dokumen yang juga dimiliki oleh seluruh masyarakat yang berada di wilayah sengketa.

“Yang salah satunya yaitu, Rocky Gerung,” tutur Teuku Taufiqulhadi.

Jika ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam aturan main soal kepemilikan tanah. Pertama, mengantongi bukti kepemilikan berupa surat atau sertifikat tanah.

Kedua, penguasaan secara fisik. Jika dalam kasus itu PT Sentul City mengklaim sebagai pemegang sertipikat HGB, maka perusahaan harus meminta ke pengadilan untuk mengosongkan tanah sengketa terlebih dahulu.

“Nantinya pengadilan yang akan mengeksekusi dan eksekusi tidak bisa dilakukan secara sepihak, maupun dilakukan paksa dengan mengarahkan Satpol PP ataupun preman,” imbuhnya.

Adu klaim kepemilikan terjadi antara salah satu warga yaitu Rocky Gerung dengan PT Sentul City Tbk. atas lahan berlokasi di Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

PT Sentul City Tbk mengeklaim sebagai pemegang hak yang sah atas bidang tanah bersertipikat tersebut yang saat ini ditempati Rocky Gerung.

Sedangkan, Rocky membantah menyerobot tanah Sentul City karena telah membeli tanah dan bangunan di lokasi itu secara sah dan dicatat lembaga negara sejak 12 tahun lalu, atau di tahun 2009. (dan)

Back to top button