Internasional

China Tolak Ajakan Amerika dalam Upaya Denuklirisasi, Ini Alasannya

INDOPOSCO.ID – China menolak ajakan Amerika Serikat dalam upaya denuklirisasi bersama dengan Rusia.

“Tidak masuk akal dan tidak realistis untuk meminta China bergabung dalam negosiasi pelucutan senjata nuklir dengan AS dan Rusia,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun seperti dilansir Antara, Kamis (28/8/2025).

Sebelumnya Presiden AS Donald Trump mengatakan membahas pembatasan senjata nuklir dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, termasuk rencana untuk melibatkan China dalam upaya denuklirisasi.

Trump mengatakan Beijing berada di belakang Washington dan Moskow dalam kepemilikan senjata nuklir tetapi menggarisbawahi peningkatan kemampuan nuklirnya. “China jauh tertinggal, tetapi mereka akan menyusul kita dalam lima tahun,” katanya.

“Kekuatan nuklir China sama sekali tak sebanding dengan Amerika Serikat. Kebijakan nuklir dan lingkungan keamanan strategis kami juga benar-benar berbeda,” ungkap Guo Jiakun.

Guo Jiakun mengatakan negara yang memiliki arsenal nuklir terbesar di dunia seharusnya secara sungguh-sungguh memenuhi tanggung jawab utama dalam pelucutan senjata nuklir.

“Selain itu negara-negara tersebut perlu melakukan pemangkasan drastis dan substansial terhadap persenjataan nuklirnya, serta menciptakan kondisi untuk mewujudkan pembongkaran senjata nuklir yang lengkap dan menyeluruh,” tambah Guo Jiakun.

China, kata Guo Jiakun, mengikuti kebijakan “tidak menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu” dan strategi nuklir yang berfokus pada pertahanan diri.

“China selalu menjaga kekuatan nuklirnya pada tingkat minimum yang diperlukan untuk keamanan nasional, dan tidak pernah terlibat dalam perlombaan senjata dengan siapa pun. Kekuatan nuklir dan kebijakan nuklir China berkontribusi pada perdamaian dunia,” ungkap Guo Jiakun.

Gabungan kepemilikan senjata nuklir Rusia dan AS adalah sekitar 90 persen dari seluruh senjata nuklir, menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) di Stockholm, Swedia.

SIPRI memperkirakan bahwa China kini memiliki sedikitnya 600 hulu ledak nuklir. Lembaga itu menyebut hulu ledak nuklir China meningkat dari 500 hulu ledak pada Januari 2024 menjadi 600 pada Januari 2025 dan masih akan terus bertambah selama dekade mendatang. Diperkirakan 132 hulu ledak ini ditugaskan ke peluncur yang masih dalam proses pengisian.

Trump juga mengungkapkan pertambahan penyebaran senjata nuklir tidak dapat dibiarkan, seraya berkata: “Kita harus menghentikan senjata nuklir. Kekuatannya terlalu besar.”

Trump menekankan bahwa kunjungan Putin ke Alaska pada 15 Agustus lalu menunjukkan komitmennya terhadap negosiasi. “Fakta bahwa ia pergi ke Alaska, negara kami, saya pikir, merupakan pernyataan besar bahwa ia ingin mewujudkannya,” katanya. (wib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button