ARI-BP Ungkap Jurnalis yang Dibunuh di Jalur Gaza Capai 34 Orang

INDOPOSCO.ID – Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) menyatakan bahwa Israel terus berupaya untuk membungkam kebenaran dengan jumlah jurnalis yang dibunuh di Jalur Gaza mencapai 304 orang sejak 7 Oktober 2023.
“Pembunuhan yang mereka lakukan yang sangat keji pada para wartawan. Ini menunjukkan mereka bukan saja membunuh manusia, tapi ingin membunuh, membungkam kebenaran. Mereka tidak mau ada suara-suara, kecuali suara-suara mereka,” kata Ketua Komite Pelaksana ARI-BP, Zaitun Rasmin, dalam acara diskusi di Jakarta, seperti dilansir ANTARA, Kamis (14/8/2025).
Zaitun menjelaskan bahwa acara “Diskusi dan Konferensi Pers Solidaritas Media untuk Gaza” yang diadakan oleh pihaknya bersama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu dilatarbelakangi oleh tentara Israel yang baru-baru ini mengebom tenda jurnalis yang terletak di sekitar Rumah Sakit Al-Shifa, Gaza Utara, sehingga menewaskan lima jurnalis.
ARI-BP menekankan bahwa pembunuhan tersebut dilakukan dengan sengaja dan direncanakan karena menargetkan langsung tenda jurnalis.
Dengan pembunuhan tersebut, maka perang genosida di Gaza menjadi konflik dengan jumlah jurnalis tewas yang paling tinggi sepanjang sejarah — melampaui jurnalis yang tewas saat Perang Dunia I dan II, Perang Vietnam, dan Perang Afghanistan.
“Jadi betapa kejamnya, sudah membunuh, sudah membantai, juga tidak mau ada pemberitaan. Seolah-olah mereka baik-baik saja, seolah-olah mereka melakukan itu untuk membela diri, padahal sebetulnya mereka sangat kejam,” ucap Zaitun.
Zaitun menegaskan bahwa kekejaman Israel terhadap jurnalis yang seharusnya dilindungi dalam situasi perang, perlu senantiasa disuarakan. Jika tidak, akan menjadi preseden buruk dan akan membuat Israel terus melakukannya aksinya.
Dia juga menyoroti pentingnya menyuarakan kemerdekaan penuh Palestina, untuk mengakhiri aneksasi dan objek pembantaian zionis di wilayah tersebut.
Oleh sebab itu, ARI-BP mengajak seluruh jurnalis di seluruh penjuru negeri untuk selalu menyampaikan kebenaran dalam pemberitaan terkait kemanusiaan di Gaza, serta senantiasa menunjukkan solidaritas kepada sesama jurnalis.
“Maka kita melakukan aksi ini, mudah-mudahan bisa kita beritakan bahwa seluruh dunia harus menyetop kekejaman yang luar biasa ini. Mari lindungi para awak media, para wartawan, dan lindungi kemanusiaan,” tegas Zaitun. (dam)