Internasional

Krisis Gaza Memuncak, Elite Pertahanan Israel Serukan Trump Tekan Netanyahu

INDOPOSCO.ID – Tekanan terhadap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu semakin meningkat. Pada Minggu (3/8/2025), mantan kepala Mossad Tamir Pardo, mantan kepala Shin Bet Ami Ayalon, dan mantan wakil kepala staf IDF (Pasukan Pertahanan Israel) Matan Vilnai mengumumkan bahwa mereka telah mengirim surat langsung kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mendesaknya untuk memaksa Netanyahu mengakhiri perang di Gaza.

Langkah ini dipimpin oleh Commanders for Israel’s Security (CIS), sebuah organisasi yang terdiri dari lebih dari 600 mantan pejabat senior militer, intelijen, kepolisian, dan diplomasi Israel. Surat tersebut pertama kali diperoleh The Jerusalem Post sebelum media lain melaporkannya.

“Hentikan Perang Gaza! Atas nama CIS, kelompok mantan jenderal IDF serta mantan pejabat Mossad, Shin Bet, Kepolisian, dan Korps Diplomatik terbesar di Israel, kami mendesak Anda untuk mengakhiri perang di Gaza. Anda berhasil melakukannya di Lebanon. Saatnya melakukan hal yang sama di Gaza,” tulis CIS kepada Trump seperti dikutip dari The Jerusalem Post, Senin (4/8/2025).

Kelompok tersebut menegaskan bahwa Israel telah mencapai semua tujuan militer yang mungkin. “IDF telah lama menyelesaikan dua tujuan yang dapat dicapai dengan kekuatan militer: membongkar formasi militer Hamas dan pemerintahan mereka. Tujuan ketiga, dan yang paling penting, hanya dapat dicapai melalui kesepakatan: membawa pulang semua sandera,” lanjut pernyataan tersebut.

Menurut CIS, Hamas kini bukan lagi ancaman strategis bagi Israel.

“Menurut penilaian profesional kami, Hamas tidak lagi menjadi ancaman strategis bagi Israel, dan berdasarkan pengalaman kami, Israel memiliki semua kemampuan untuk menghadapi sisa ancaman teror tersebut, baik dari jarak jauh maupun dengan cara lain. Mengejar sisa pimpinan senior Hamas bisa dilakukan nanti. Sandera-sandera kita tidak bisa menunggu,” jelas CIS.

Mereka juga menekankan bahwa kredibilitas Trump di mata rakyat Israel menjadikannya sosok kunci yang mampu menekan Netanyahu.

“Akhiri perang, kembalikan para sandera, hentikan penderitaan, dan bentuk koalisi regional-internasional yang membantu Otoritas Palestina (setelah direformasi) untuk memberikan kepada warga Gaza dan seluruh rakyat Palestina sebuah alternatif selain Hamas dan ideologi kejamnya,” tulis mereka.

Sebelumnya, CIS pernah sukses memengaruhi kebijakan pemerintahan Joe Biden dan bahkan beberapa kali menekan Netanyahu di masa lalu. Namun, situasi kini lebih rumit karena baik Trump maupun Netanyahu belakangan dikenal memiliki kecenderungan “anti-jenderal” menolak rekomendasi dari kalangan militer yang berseberangan dengan kebijakan mereka.

Meski demikian, surat ini menandai upaya terbaru para mantan pejabat keamanan Israel untuk menekan Netanyahu sekaligus menguji apakah Trump bersedia menggunakan pengaruhnya demi mengakhiri perang yang telah memakan korban besar di Gaza. (her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button