Internasional

PBB Harus Putuskan Kemerdekaan Palestina di Sidang Umum ke-80

INDOPOSCO.ID – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Iskandar menyerukan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengambil langkah tegas dalam Sidang Umum PBB ke-80 pada 21 September 2025 mendatang.

Ia menegaskan, sudah saatnya dunia mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat.

“Kita sungguh kehilangan kata-kata karena tragedi kemanusiaan yang menimpa rakyat Palestina akibat agresi Israel, dan tragisnya lagi dunia hanya bisa diam tak berkutik menghentikan pembantaian yang terjadi di depan mata itu,” tegas Kiai Anwar dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (1/8/2025).

Menurutnya, momentum sidang PBB kali ini harus menjadi tonggak sejarah. “PBB harus menjadikan momentum sidang umum pada 21 September mendatang sebagai momentum untuk membuat keputusan yang bisa memenuhi rasa keadilan masyarakat dunia yakni solusi dua negara (Palestina dan Israel),” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menilai bahwa isu genosida Palestina kini telah menggugah nurani masyarakat dunia. “Apalagi isu tentang genosida Palestina ini sudah menjadi atensi dan keprihatinan seluruh dunia, bahkan masyarakat,” tambahnya.

Menariknya, lanjut Kiai Anwar, dukungan terhadap Palestina juga datang dari negara-negara yang selama ini dianggap pro-Israel. “(Justru sebagian publik) Amerika justru menjadi salah satu motor penggerak aksi dukung Palestina, meski hal itu berbeda dengan kebijakan negara Amerika Serikat (AS). Saking kejamnya tindakan Israel sehingga makin banyak mengusik masyarakat Barat yang selama ini kurang peduli terhadap Palestina,” ungkapnya.

Ia pun menyoroti aksi terbaru Israel yang menembaki warga sipil di Gaza yang sedang mengantre bantuan. “Ini benar-benar bukan perilaku manusia karena membantai warga sipil yang sedang kelaparan berminggu-minggu itu. Israel benar-benar tak berperikemanusiaan,” tegasnya.

Karena itu, MUI mendesak PBB agar mengambil keputusan berani. “Oleh karena itu MUI mendesak PBB untuk berani menegakkan kepala dalam memutuskan kemerdekaan Negara Palestina,” kata pria yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Amin dan Ponpes As Sa’diyah, Kediri itu.

Kiai Anwar juga menilai persyaratan yang diajukan sejumlah negara Timur Tengah, seperti Mesir, Arab Saudi, dan Qatar, justru menghambat. “Harusnya nggak perlu syarat dulu. Yang penting ada pengakuan resmi PBB terhadap solusi dua negara yaitu Palestina dan Israel agar ada solusi yang setara dan komprehensif. Jangan seperti sekarang ini,” tambahnya.

Bahkan, dukungan internasional pun terus mengalir. Perdana Menteri (PM) Prancis Emmanuel Macron menjadi salah satu penggerak utama di Eropa. Bahkan Inggris, Irlandia, Spanyol, dan Belanda siap mengusung agenda solusi dua negara pada Sidang Umum PBB tersebut. Gelombang dukungan juga datang dari Australia dan Selandia Baru di kawasan Pasifik Barat. (her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button