Israel Bongkar Operasi Rahasia, Serangan ke Iran Sudah Dirancang Sejak Lama

INDOPOSCO.ID – Tel Aviv akhirnya mengungkap bagian dari teka-teki besar di balik serangan mendadak ke Iran bulan lalu. Dalam laporan yang dirilis oleh media Israel pada Sabtu malam (19/7/2025) dan telah mendapat persetujuan dari sensor militer, terungkap bahwa serangan pada 13 Juni 2025 ke Iran ternyata merupakan puncak dari operasi rahasia yang telah dipersiapkan sejak November 2024 lalu.
Segalanya berawal dari sinyal bahaya yang muncul di awal tahun. Pada Januari 2025, tim intelijen militer Israel menerima laporan internal yang mengguncang markas besar mereka.
“Tim nuklir di Departemen Pengendalian mengeluarkan peringatan konkret tentang dimulainya proyek terkoordinasi untuk memproduksi tahap akhir yang dibutuhkan untuk meluncurkan rudal nuklir di Iran,” demikian isi laporan yang dilansir dari Iran Internatiponal pada Senin (21/7/2025) dan saat ini sedang menjadi perhatian dunia.
Di saat yang hampir bersamaan, divisi riset intelijen militer juga mengidentifikasi aktivitas mencurigakan dari tim ilmuwan nuklir rahasia Iran. Mereka diyakini sedang mengembangkan komponen eksperimental yang menjadi bagian penting untuk peluncuran senjata nuklir tahap akhir, sebuah terobosan yang sebelumnya belum pernah dikuasai oleh Teheran.
Menyadari ancaman yang kian nyata, Kepala Intelijen Militer Israel, Shlomi Binder, langsung membentuk satuan khusus berisi para pakar teknologi nuklir. Tujuannya bukan hanya menghentikan Iran, tapi juga merancang serangan presisi yang menyasar infrastruktur nuklir serta tokoh-tokoh kunci dalam struktur militer dan ilmiah Iran.
Pada Mei 2025, Binder secara langsung mengangkat persoalan ini ke meja para pengambil kebijakan.
“Saya ingin memperingatkan para pengambil keputusan mengenai perkembangan yang mengkhawatirkan di bidang senjata nuklir Iran. Tampaknya Iran terus membuat kemajuan yang signifikan, yang memperpendek jarak teknologi dan kognitif yang diperlukan untuk menyelesaikan pengembangan perangkat senjata nuklir,” ujar Binder saat itu.
Peringatan itu menjadi alarm terakhir. Sebulan kemudian, pada 13 Juni 2025, Israel memulai operasi besar-besaran yang mengejutkan dunia. Serangan mendadak itu menewaskan sekitar 30 tokoh militer dan ilmuwan nuklir Iran, sekaligus memicu perang berdarah selama 12 hari yang meninggalkan jejak kehancuran besar di kedua negara.
Kini, dunia hanya bisa berharap pada gencatan senjata. Amerika Serikat (AS) tengah menunggu Iran kembali ke meja perundingan demi menyusun perjanjian nuklir baru. Namun peringatan keras telah dilontarkan oleh Washington dan Tel Aviv, yakni jika diplomasi gagal, rudal akan kembali berbicara. (her)