China Kecam Keras Serangan Militer AS ke Iran dan Fasilitas Nuklirnya

INDOPOSCO.ID – Pemerintah Tiongkok secara tegas menyuarakan kecaman terhadap aksi militer Amerika Serikat yang menyerang wilayah Iran, termasuk sejumlah fasilitas nuklir di negara tersebut.
“Kami mengecam keras serangan AS terhadap Iran, khususnya pengeboman terhadap instalasi nuklir yang berada di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA),” tegas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok melalui situs resmi kementerian, seperti diakses pada Minggu (22/6/2025).
Dalam pernyataan itu juga disebutkan bahwa tindakan AS telah melanggar prinsip-prinsip fundamental Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum internasional, serta memperburuk ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah.
Tiongkok menyerukan semua pihak yang terlibat dalam konflik, khususnya Israel, untuk segera melakukan gencatan senjata, melindungi warga sipil, serta membuka ruang dialog dan perundingan damai.
Negara tersebut menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan komunitas internasional demi memperkuat solidaritas global, menjunjung keadilan, dan mendorong pemulihan perdamaian serta stabilitas di Timur Tengah.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan bahwa pihaknya telah sukses meluncurkan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran yang terletak di Natanz, Fordow, dan Isfahan pada Sabtu (21/6). Tujuan dari operasi ini adalah untuk membatasi kemampuan nuklir Iran dan menekan negara itu agar bersedia menghentikan konflik.
Trump memperingatkan bahwa jika Iran menolak, maka sanksi dan serangan lanjutan yang lebih berat akan menyusul.
Serangan ini disebut-sebut dilakukan setelah permintaan dari Israel agar AS turut ambil bagian dalam operasi udara yang lebih dahulu dilancarkan oleh militer Israel ke beberapa lokasi penting di Iran sejak 13 Juni 2025.
Laporan dari media AS menyebutkan bahwa operasi tersebut menggunakan sejumlah peralatan militer canggih, seperti pesawat pengebom siluman B-2 dan rudal penghancur bunker yang dirancang untuk menembus struktur bawah tanah, termasuk fasilitas nuklir.
Akibat dari konflik ini, terjadi aksi balasan dari Iran, termasuk peluncuran rudal ke wilayah Tel Aviv, yang menyebabkan banyak korban jiwa dan luka-luka di kedua negara.
Meski demikian, Iran mengklaim telah mengantisipasi serangan terhadap fasilitas nuklir Fordow. Menurut penasihat Ketua Parlemen Iran, Mehdi Mohammadi, lokasi tersebut sudah dievakuasi lebih dulu sehingga tidak mengalami kerusakan permanen.
Namun, Direktur Jenderal IAEA, Rafael Grossi, mengonfirmasi bahwa serangan Israel telah menimbulkan kerusakan signifikan di fasilitas nuklir Iran di Natanz dan Isfahan. Sementara itu, instalasi di Fordow masih dilaporkan dalam kondisi aman.
Pemerintah Iran kembali menegaskan bahwa program nuklir yang dijalankannya murni untuk tujuan damai dan tidak memiliki aspek militer. Grossi juga menambahkan bahwa hingga saat ini IAEA belum menemukan bukti valid bahwa Iran sedang mengembangkan senjata nuklir aktif, sebagaimana dilaporkan Antara.
Sementara itu, otoritas keamanan AS tengah meningkatkan kesiagaan terhadap kemungkinan serangan balasan dari Iran, khususnya dalam kurun waktu 48 jam pasca-serangan terhadap instalasi nuklir tersebut. (aro)