Internasional

Indonesia Apresiasi Keputusan Slovenia Akui Negara Palestina

Dari sisi populasi, jumlah penduduk Slovenia memang kecil, tetapi Slovenia memiliki Pelabuhan Koper yang dapat dijadikan pelabuhan alternatif bagi masuknya barang Indonesia ke Eropa Tengah dan Timur.

“Pengusaha-pengusaha Indonesia juga mulai melakukan kontak bisnis dengan Slovenia,” ujar Retno.

Jika melihat angka perdagangan dua negara, Indonesia mencatat surplus yang besar dengan sebagian besar ekspor batu bara.

Dalam pertemuan dengan Fajon, Retno membahas upaya diversifikasi perdagangan, termasuk di luar commodity-based, seperti kertas, alas kaki, fiber buatan, mesin elektronik, apparel, plastik, buku cetak, kapas, dan kendaraan bermotor

Kedua menlu juga membahas upaya untuk mempercepat perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (Indonesia-EU CEPA), yang diyakini akan membuka pintu yang lebih lebar bagi upaya peningkatan hubungan perdagangan dan investasi.

Retno juga mengundang Slovenia, khususnya para pelaku bisnisnya, untuk hadir dalam 2nd Indonesia-Europe Business Forum (IEBF) di Jakarta, 7-8 Oktober dan Trade Expo Indonesia (TEI) pada 9-12 Oktober.

Kunjungan Retno merupakan kunjungan pertama Menlu RI setelah 21 tahun yang lalu, yang ditandai dengan kunjungan mantan Menlu Hassan Wirajuda ke Slovenia pada 2003.

Pada Mei tahun lalu, Fajon mengunjungi Indonesia setelah terakhir kali kunjungan Menlu Slovenia pada 2006.

“Singkat kata, Slovenia dan Indonesia berusaha untuk menyambung kembali, reconnect hubungan bilateralnya. Tidak saja reconnect tetapi juga bertekad untuk memperkuatnya,” kata Retno. (dam)

Laman sebelumnya 1 2
mgid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button