Internasional

Malaysia dan China Bicarakan Mynmar dan Laut China Selatan

INDOPOSCO.ID – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyatakan telah membahas isu Laut China Selatan dan Myanmar saat berjumpa Presiden China Xi Jinping dalam lawatan resminya pekan lalu.

Anwar dalam Majelis Bulanan Departemen Perdana Menteri yang diikuti secara daring dari Kuala Lumpur, Senin (3/4/2023), mengatakan sempat membahas beberapa isu yang lebih sensitif, seperti Laut China Selatan, dengan Presiden Xi.

Anwar mengatakan isu tersebut ia angkat mengingat perusahaan minyak dan gas Malaysia Petronas memiliki platform terbesar proyek eksplorasi yang beroperasi di kawasan perairan itu, yang juga diklaim oleh China.

Ia mengatakan telah menyampaikan pada Xi Jinping bahwa sebagai negara kecil yang membutuhkan sumber daya, Malaysia menganggap eksplorasi tersebut harus diteruskan. Ia menyatakan siap berunding jika harus ada negosiasi untuk memastikan aktivitas tersebut dapat tetap berjalan.

“Sempat membahas isu Myanmar dalam pertemuannya dengan Xi, yang berlangsung empat mata. Termasuk ada keprihatinan masyarakat Malaysia terkait kondisi di Myanmar,” tutur Anwar seperti dilansir Antara, Senin (3/4/2023).

China memiliki kedekatan dengan Myanmar, tetapi mereka memiliki kebijakan tidak ikut campur urusan dalam negeri negara lain. Anwar menyampaikan bahwa Malaysia memiliki kebijakan sama.

Namun, kata Anwar, ada hampir 200.000 pengungsi Rohingya di Malaysia sehingga suka atau tidak suka apa yang terjadi di Myanmar –yang mengingkari hak-hak rakyatnya sendiri, termasuk Rohingya, berpengaruh pada Malaysia.

“Jadi saya berkata kepada Presiden Xi Jinping, apa yang ingin kita lakukan dengan 200.000 orang tersebut? Kirim kembali, dia (Myanmar) tidak menerimanya. Ini satu negara di mana mereka tidak menerima rakyatnya,” kata Anwar.

“Jadi setidaknya kami sampaikan dan tentunya jawaban dari pimpinan China mereka akan melanjutkan negosiasi dengan Myanmar,” ujar dia. (wib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button