Internasional

Maret Depan, Ribuan Dokter Muda di Inggris Mogok Kerja, Kenapa?

INDOPOSCO.ID – Ribuan dokter muda di Inggris akan melakukan aksi mogok kerja selama 72 jam pada Maret 2023, termasuk menolak memberikan perawatan darurat, jika pemungutan suara untuk melakukan aksi industrial berhasil, kata serikat pekerja mereka, Rabu (6/1/2022).

Asosiasi Medis Inggris (BMA) akan memulai pemungutan suara oleh lebih dari 45.000 dokter muda di organisasi tersebut soal kemungkinan melakukan aksi industrial dan mendesak pemerintah untuk bertemu dengan mereka guna membahas upah.

BMA mengatakan bahwa dalam praktiknya, gaji bersih dokter muda telah berkurang lebih dari seperempat selama 15 tahun terakhir.

Baca Juga : Harry Anggap Tak Ada “Keinginan Berdamai” di Tengah Keretakan Istana

Sebagai bagian dari perjanjian upah empat tahunan yang disetujui pada 2019, dokter muda mendapatkan kenaikan upah sebesar 2 persen pada 2022/2023.

“Penyusutan upah, kelelahan dan keputusasaan memaksa dokter muda keluar dari NHS (Dinas Kesehatan Nasional), yang membuat daftar tunggu (perawatan) kian panjang saat pasien menderita dengan sia-sia,” kata Vivek Trivedi dan Robert Laurenson, para ketua komite dokter muda BMA, dalam sebuah pernyataan.

“Penolakan pemerintah untuk menangani penyusutan upah selama 15 tahun telah membuat dokter muda tidak punya pilihan selain melakukan aksi industrial. Jika pemerintah tidak mau berjuang demi layanan kesehatan kita, kamilah yang akan melakukannya,” kata mereka.

Menurut BMA, aksi itu akan bergantung pada organisasi-organisasi yang menangani kesehatan di rumah sakit dan tempat lain untuk memastikan ketersediaan staf demi menjaga keselamatan pasien.

Pemerintah sebelumnya mengatakan bahwa pengendalian upah di sektor publik diperlukan untuk mengatasi inflasi yang mencapai dua digit. Mereka telah memperingatkan bahwa upah besar dapat meningkatkan inflasi dalam perekonomian.

Aksi mogok oleh dokter akan menambah beban bagi NHS, yang dibiayai pemerintah Inggris dan telah mengalami kesulitan akibat kekurangan staf dan jam kerja yang panjang.

Aksi itu juga mengikuti aksi mogok perawat dan pekerja ambulans pada Desember, yang rencananya akan dilanjutkan bulan in seperti dilansir Reuters melalui Antara.

Pada Kamis, pemerintah mengatakan bahwa dalam beberapa minggu mendatang, mereka akan mengajukan rancangan undang-undang baru kepada parlemen yang membatasi aksi mogok di beberapa sektor penting untuk memastikan bahwa tingkat keselamatan minimum terpenuhi saat terjadi aksi industrial. (aro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button