Headline

Tambang Nikel Raja Ampat, Analis Minta DPR RI Panggil Menteri ESDM Tujuannya ini

INDOPOSCO.ID – Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) harus memanggil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia untuk mengetahui pemilik perusahaan tambang nikel PT GAG Nikel di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya.

Pernyataan tersebut diungkapkan Analis Kebijakan Publik Jerry Massie melalui gawai, Minggu (8/6/2025). Bahkan, dikatakan Jerry, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa dilibatkan pada pendalaman kasus tersebut.

Ia menuturkan, dampak eksploitasi PT GAG diduga merusak objek wisata alam Raja Ampat. Dan tindakan tersebut bisa dijerat pasal pidana.

“Pelaku perusakan dan pencemaran lingkungan objek wisata bahari diatur dalam undang-undang (UU) 10/2009 tentang Kepariwisataan dalam Pasal 64 menyatakan: (1) Setiap orang yang dengan sengaja dan melawan hukum merusak fisik daya tarik wisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 dipidana,” terangnya.

Jerry juga menyebut, pada kasus tersebut juga ada pelanggaran terhadap UU Perusakan Hutan Nomor 18 Tahun 2013 serta UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) Pasal 1 angka 14.

“Setiap orang yang melakukan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup wajib melakukan penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan serta melakukan pemulihan lingkungan hidup,” katanya.

Sebelumnya, aktivitas tambang nikel di Raja Ampat viral pascakekhawatiran berdampak terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat setempat. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pun melakukan kunjungan langsung ke tambang nikel PT GAG Nikel di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya, pada Sabtu (7/6/2025) kemarin.

Kunjungan singkat ini bertujuan melihat situasi operasi tambang dan menindaklanjuti keresahan publik atas dampak pertambangan terhadap kawasan wisata di Raja Ampat.

“Saya itu datang ke sini untuk mengecek langsung aja kepada seluruh masyarakat, dan teman-teman kan sudah lihat dan saya juga melihat secara objektif apa sebenarnya yang terjadi dan hasilnya nanti dicek oleh tim saya,” ujar Bahlil. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button