Headline

Kecelakaan Bus Umrah di Arab, DPR Ingatkan Soal Asuransi dan Layanan Pemakaman

INDOPOSCO.ID – Komisi VIII DPR RI mengugatkan pemerintah agar memerhatikan dengan cepat pemakaman, perawatan hingga asuransi kepada jamaah umroh WNI yang menjadi korban dalam kecelakaan di Wadi Qudeid, Arab Saudi, Kamis (20/3/2025) sore waktu setempat.

Menurut Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid, untuk mengurusi pemakaman buknalah hal yang mudah di Arab Saudi.

“Pesan dari teman-teman tadi segera diurus terkait dengan kecelakaan itu, dan pemakamannya. Karena pemakaman di Arab Saudi tidak juga gampang, persoalan dengan pihak berwajib, dengan RS,” kata Wachid dalam keterangannya dikutip Minggu (23/3/2025).

“Terus kami mohon juga diurus terkait dengan asuransinya agar pihak keluarga tidak ada beban, bagi keluarga yang meninggal di sana tapi paling tidak mereka mendapatkan asuransi dari kecelakaan tersebut,” sambung politisi Gerindra ini.

Meski saat ini detail kecelakaan masih diselidiki pihak kepolisian setempat menjelaskan, lanhut Wachid, secara regulasi perlindungan jamaah telah diatur dalam UU Nomor 8 Tahun 2019 Tentang penyelenggaraan Haji dan Umroh di Indonesia, yang mewajibkan Pemerintah menjamin keselamatan transportasi jamaah.

“Mengingat perjalanan dari Madinah dan Mekkah yang kurang lebih mencapai 100 kilo, maka kelayakan kendaraan dan supir hatus diperhatikan karena ini menyngkut kehilangan nyawa jamaah,” pungkasnya.

Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriany Gantina juga menyatakan bahwa Komisi VIII DPR RI berkomitmen untuk mengawal perawatan korban agar mendapatkan fasilitas medis yang terbaik.

“Kami meminta KJRI di Jeddah dan Kantor urusan haji untuk memastikan para korban yang berasal dari travel umroh madani alam semesta, dapat dirawat dengan standar yang memadai,” tuturnya.

Selain itu, Selly juga tururt menyoroti jaminan keselamatan transportasi jamaah.

“Namun dengan adanya kejadian ini menunjukkan perlunya pengawasan yang ketat terhadap standar keamanan moda transportasi yang digunakan oleh penyelenggara perjalanan ibadah haji dan umroh,” katanya.

Oleh karenanya, Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini mendorong evaluasi menyeluruh serta penguatan kerjasama dengan otoritas Saudi Arabia, sehingga meningkatkan mekanisme tanggap darurat bagi para jamaah Indonesia termasuk perlindungan terhadap para jamaah.

Kronologi Kecelakaan Bus Jemaah Umrah Indonesia di Arab Saudi

Sementara itu, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah mengungkap kronologi kecelakaan yang menimpa bus rombongan Warga Negara Indonesia (WNI) di Wadi Qudaid, Jalan Madinah-Mekkah, Arab Saudi, pada Kamis (20/3/2025).

Berdasarkan laporan kepolisian Mekkah tertanggal 21 Maret 2025, kecelakaan terjadi akibat sebuah mobil Jeep Land Cruiser double cabin yang melaju dari arah berlawanan.

Mobil tersebut melewati garis marka di median jalan dan memasuki jalur bus yang tengah membawa jemaah umrah asal Indonesia.

Benturan keras membuat kedua kendaraan keluar jalur, terguling, dan akhirnya terbakar.

Insiden ini menyebabkan kepanikan di lokasi kejadian.

Jeep yang terlibat dalam kecelakaan tersebut diketahui berpelat nomor Qatar dan dikemudikan oleh seorang warga negara Pakistan.

Di dalam mobil juga terdapat satu penumpang yang merupakan warga Bangladesh.

Keduanya dilaporkan meninggal dunia di tempat akibat kecelakaan tersebut.

“Dengan demikian terdapat koreksi dari informasi sebelumnya yang semula menyebutkan bahwa bus menabrak jeep yang menyalip,” kata Konsul Jenderal RI di Jeddah, Yusron Ambary dalam keterangan resminya, Sabtu (22/3/2025).

Diketahui sebelumnya Yusron menyebut kecelakaan terjadi berawal saat ada mobil jeep yang tiba-tiba menyalip.

Bus kemudian menabrak mobil jeep tersebut dan hilang keseimbangan lalu terguling.

Tak lama kemudian bus terbakar. “Bus menabrak jeep yang menyalip tiba-tiba, terguling dan terbakar,” jelas Yusron.

Dalam kejadian ini, ada 20 WNI yang menjadi korban. Ada enam warga Indonesia yang meninggal, dan 14 orang lainnya luka-luka.

Data 6 WNI Korban Tewas

KJRI mengungkap data WNI yang menjadi korban tewas. Dari data yang ada, termasuk di antaranya anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro hingga remaja 16 tahun.

“Total jemaah dalam bus tersebut ada 20 orang, termasuk 2 orang petugas muthawif dan travel. Enam di antaranya meninggal dunia dan selebihnya luka-luka,” kata Yusron.

Berikut datanya:
1. Eny Soedarwati (49), anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro
2. Dian Novita, Wakil Direktur Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Sumberrejo, Bojonegoro.
3. Sumarsih (44)
4. Audria Malika Adam (16)
5. Arelin Nawalia Adam (22)
6. Dawam Mahmud (48)

Korban luka di RS:
1. Fabian R Respati (14) mengalami luka bakar cukup serius
2. Ahsantu Dhonni Ghazali (55), mengalami retak tulang
3. M Nawawi (22) mengalami retak tulang

“Saat ini 3 korban luka masih berada dalam perawatan di RS di Arab Saudi, dan 11 lainnya telah menuju hotel mereka. (dil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button