Gus Miftah Nyatakan Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo

INDOPOSCO.ID – Usai menuai kecaman publik dan petisi masyakat imbas ucapannya yang mengatakan ‘goblok’ kepada seorang penjual es teh, Miftah Maulana, alias Gus Miftah menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan di Kabinet Prabowo-Gibran.
Hal itu disampaikan Miftah di kawasan Pondok Pesantren Ora Aji yang ia asuh di Sleman, DI Yogyakarta, pada Jumat (6/12/2024) siang.
“Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” ujar Miftah dalam konferensi pers tersebut.
Miftah yang saat jumpa pers memakai kaos putih ber kerah itu mengakui tak ada tekanan dari siapapun soal keputusannya tersebut.
“Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapa pun, bukan karena permintaan siapa pun. Tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta hormat dan tanggung jawab saya yang mendalam terhadap Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat,” ucapnya yang terlihat menahan tangis.
Sebelumnya dia mendapat ‘hantaman’ bertubi-tubi akibat polahnya yang viral mendiskreditkan seorang penjual teh di forum pengajian di Kota Magelang pada, 20 November 2024 lalu, dan viral di sosial media.
Miftah menyebut keputusan soal mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, bukanlah sebuah akhir maupun langkah mundur.
Belakangan muncul pula sejumlah petisi daring di Change.org. Ada tujuh petisi daring di situs change.org yang meminta Presiden Prabowo Subianto mencopot Miftah alias Ta’im dari utusan khusus presiden karena mengolok-olok penjual es teh, bahkan sejumlah petisinitu tembus lebih dari 250 ribu tanda tangan.
Berdasarkan pantauan, pada petisi berjudul “Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden” yang diteken 254 ribu orang per pukul 10.34 WIB, Jumat ini.
Jumlah penandatangan ini bertambah setidaknya 250 ribu orang sejak petisi muncul pada Rabu (4/12/2024) lalu pukul 20.14 WIB. Kala itu, sudah ada 3.535 orang yang menandatangani petisi ini.
Miftah juga ditegur oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Teddy Indra Wijaya, hingga kemudian Miftah meminta maaf ke publik melalui video dan meminta maaf langsung kepada Sunhaji, pedagang teh yang dihinanya. (dil)