Headline

Mau Dijemput Paksa, Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti Menolak

INDOPOSCO.ID – Pihak kepolisian berupaya menjemput paksa Koordinator Kontras Fatia Maulidiyanti dan Direktur Lokataru Haris Azhar untuk menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya. Namun, keduanya menolak dan memastikan akan hadir langsung.

Koordinator bidang Riset dan Mobilisasi KontraS, Rivanlee Anandar mengatakan, ada lima personel aparat yang mendatangi kediaman para aktivis HAM itu. Kejadian itu berlangaung sekira pukul 08.00 WIB.

“Fatia dan Haris didatangi 4-5 polisi di kediamannya masing-masing untuk dibawa ke Polda Metro Jaya. Mereka menolak dan memilih untuk datang sendiri ke Polda siang ini,” kata Rivanlee dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (18/1/2022).

Ia menuturkan, Fatia menolak untuk dijemput paksa karena dia akan datang ke Polda Metro pada pukul 11.00 WIB. Dalam upaya pagi tadi, ada satu mobil polisi yang bersiaga mengikuti.

Baca Juga : Haris Azhar: Saya Tidak Datang Mediasi Sekali, Meganfonnya Terlalu Besar

“Mari kawal bersama upaya pembungkaman kebebasan berekspresi ini. Juga dengan ini kami memohon dukungan agar upaya kriminalisasi ini bisa berhenti,” ujarnya.

Polda Metro Jaya menyatakan, kasus dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terhadap aktivis Haris Azhar kini naik ke tingkat penyidikan.

“Sudah naik sidik. Dari penyelidikan (kasus Haris Azhar) naik ke tingkat penyidikan,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis dalam keterangannya, Kamis (6/1/2022).

Penyidik Polda Metro Jaya sebelumnya telah melakukan tahapan penyelidikan hingga melakukan upaya mediasi antara Luhut dengan Haris Azhar terkait perkara yang dilaporkan. Namun, upaya tersebut tidak ada titik temu di antara keduanya.

Haris dan Fatia sebelumnya membahas mengenai dugaan keterlibatan Luhut melalui perusahaannya, Tobacom Del Mandiri, di akun YouTube Haris.

Video berdurasi 26 menit dan 51 detik itu diunggah pada 20 Agustus 2021 dengan judul “Ada Lord Luhut di Balik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya! Jenderal BIN Juga Ada!”.

Dugaan keterlibatan Luhut dalam konsesi aktivitas penambangan di Blok Wabu dikutip Haris dari riset yang dilakukan sejumlah organisasi mulai dari WALHI, JATAM, YLBHI, hingga Pusaka. (dan)

Back to top button