Penganiayaan Kece di Tahanan Dianggap Partial Malingering, Apa Itu?

INDOPOSCO.ID – Psikolog forensik, Reza Indragiri Amriel menyatakan, bahwa kekerasan dalam penjara sulit untuk dihindari. Saking maraknya perilaku agresif di dalamnya, muncul istilah prison mindset dan prison culture.
Pernyataan itu menanggapi, penganiayaan terhadap tersangka kasus dugaan penistaan terhadap agama Muhammad Kosman alias M. Kece oleh sesama tahanan di Rutan Bareskrim Polri.
“Betapa pun publik berharap lapas, rutan dan ruang tahanan bersih dari kekerasan, tapi sulit menciptakan lingkungan seratus persen seperti itu. Ilmuwan menggunakan istilah prison mindset dan prison culture. Kekuatan, kekuasaan, dominasi, dan sejenisnya,” kata Reza dalam keterangannya, Senin (20/9/2021).
Apalagi karena ruangan bukan berupa sel atau satu ruangan diisi satu orang, melainkan dormitori, maka kemungkinan terjadinya benturan memang terbuka setiap saat.
“Konsekuensinya ya alami saja. Yang kuat, menang. Yang lemah, babak belur,” ucap Reza.
Ia tak membenarkan penganiayaan itu. Tapi, sulit membayangkan bahwa sekonyong-konyong ada satu tahanan yang menyerang tahanan lain tanpa peristiwa pendahuluan.
“Jadi, coba mundur satu dua episode adakah kemungkinan MK melakukan tindak-tanduk yang provokatif terhadap tahanan lain, sehingga terjadi penyerangan balik terhadap dirinya,” nilainya.
Menurut keterangan Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto, bahwa M. Kece langsung dilarikan ke RS. Polri Kramat Jati usai dianiaya dan dari hasil pemeriksaan tidak ada luka serius yang dialaminya.
“Sebagaimana diwartakan media, berdasar hasil pengecekan yang dilakukan RS Polri Kramat Jati, tidak ada luka serius yang dialami MK,” ucapnya.
Dari keterangan informasi itu, ia menduga hal tersebut merupakan contoh partial malingering yaitu, seseorang mendramatisasi keluhan fisiknya.
“Walaupun kejadiannya menggemparkan, tapi jangan-jangan ini contoh partial malingering. Yaitu, seseorang mendramatisasi keluhan fisiknya sedemikian rupa. Sehingga terkesan dia mengalami penderitaan luar biasa,” imbuhnya. (dan)