Satgas Covid-19: Varian Baru Corona Sudah Hampir Ditemukan di Seluruh Indonesia

INDOPOSCO.ID – Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, bahwa varian baru virus corona saat ini sudah tersebar di hampir semua provinsi di Indonesia. Diketahui, varian baru Covid-19 yang sudah dilaporkan masuk ke Indonesia, seperti B117, B1525, hingga N501Y.
“Saat ini saja, sebaran varian sudah hampir ditemukan di seluruh provinsi di Indonesia memiliki kota-kota besar berpenduduk padat. Seperti Jawa Barat, DKI Jakarta dan Jawa Timur,” kata Wiku seperti dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (23/4/2021).
Untuk mengantisipasi imported case (kasus impor) dengan risiko penyebaran varian baru, maka pintu masuk pelabuhan, hingga bandara akan diperketat. Sebab, menjelang libur Lebaran Idulfitri 2021 warga negara Indonesia (WNI) dari luar negeri diperkirakan akan kembali ke Indonesia.
”Pulangnya WNI dari berbagai negara lain, berpeluang membawa masuknya imported case. Mengantisipasi hal ini, pemerintah akan mempertebal dinding pertahanan negara dengan penapisan berlapis,” ujarnya.
Pemeriksaan secara berlapis dimulai dari tempat pemeriksaan Imigrasi maupun pos lintas batas tradisional dan internasional sebagaimana dijelaskan dalam Surat Edaran No. 8 Tahun 2021 tentang tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional Dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
“Secara lebih rinci, ada 3 pemeriksaan dalam mekanisme penapisan berlapis. Pertama, untuk tempat pemeriksaan imigrasi meliputi melakukan pemeriksaan suhu tubuh, dokumen perjalanan seperti tanda pengisian e-hac dan surat tanda negatif (maksimal 3 x 24 jam sebelum keberangkatan) serta dokumen pendukung perjalanan internasional, dan melakukan tes PCR pertama,” jelasnya.
Pemeriksaan kedua, sambung dia, para pelaku perjalanan internasional yang masuk Indonesia harus melakukan karantina 5 x 24 jam di pusat karantina milik pemerintah dan gratis bagi pekerja migran Indonesia, tenaga kerja Indonesia, pelajar atau mahasiswa dan WNI yang tidak mampu secara ekonomi.
“Atau bisa melakukan karantina di hotel yang telah terakreditasi Satgas Covid-19, sebagai hotel yang layak karantina dengan biaya mandiri,” katanya.
“Pemeriksaan ketiga, melakukan tes PCR ulang yang kedua. Perlu digarisbawahi bahwa selama proses penapisan dilakukan, jika terdapat pelaku perjalanan terdeteksi positif dari salah satu tes PCR ulang, maka akan langsung dirujuk segera ke rumah sakit rujukan Covid-19 terdekat,” lanjut Wiku.
Dan bagi WNI yang berhasil melalui penapisan berlapis, dan hendak melakukan mobilitas di wilayah Indonesia, harus tetap mengikuti prosedur perjalan sesuai kebijakan yang berlaku di masa yang bersangkutan diperbolehkan melakukan perjalan. Dia berharap, WNI di luar negeri agar bersikap bijak untuk kembali ke Indonesia, khususnya yang tidak memiliki kepentingan mendesak.
Menurut dia, meskipun potensi perubahan status dari negatif menjadi positif selama di perjalanan dapat terjadi. Seperti alat tes Covid-19 tidak akurat, cara pengambilan spesimen yang tidak tepat, sulitnya menentukan masa inkubasi Covid-19 secara presisi dan secara akurat terdeteksi alat tes.
“Kami memahami, momen Idulfitri erat dikaitkan dengan momen melepas rindu dengan keluarga. Meski demikian, kami tidak menganjurkan masyarakat melakukan perjalanan lintas negara. Karena interaksi dengan orang yang kita temui selama perjalanan, berpotensi besar menyebabkan penularan baru yang tidak disadari,” imbuhnya. (yah)