Di Sela Kebun Pinang Itu Ada 9 Hektare Ladang Ganja

INDOPOSCO.ID – Di tengah Pandemi Covid-19, tren narkotika di dalam negeri justru mengalami peningkatan. Melihat kondisi tersebut, Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar Operasi Pemusnahan Ladang Ganja pada Selasa (6/4/2021). Kali ini, kawasan yang disasar di wilayah Aceh, persisnya Desa Jurong dan Desa Sawang, Kecamatan Sawang, Aceh Utara.
Kepala BNN RI Komjen Pol Dr Drs Petrus R. Golose MM yang turun langsung memimpin operasi mengatakan, pemusnahan ladang ganja ini merupakan wujud nyata dari War on Drugs yang digelorakan BNN RI dalam mewujudkan terciptanya Indonesia Bersinar. BNN RI terus meningkatkan strategi hard power aprouch, yaitu pemberantasan jaringan sindikat narkoba di berbagai wilayah Indonesia dengan melaksanakan empowering. Ini guna meningkatkan kapasitas, memperkuat, serta memberdayakan potensi yang ada di setiap elemen pemerintahan maupun unsur terkait seperti saat ini.
“BNN RI berkoordinasi plus berkolaborasi dengan Lembaga Penerbangan & Antariksa Nasional (Lapan) dan Badan Informasi Geospasial (BIG), sehingga berhasil mengamankan ladang ganja di dua titik koordinat, yaitu di Desa Jurong dan Desa Sawang Kecamatan Sawang, Aceh Utara seluas sembilan hektare (ha),” ujarnya.
Dua titik koordinat tersebut antara lain titik pertama, N05°05.558’ E 096°54.725’ dan kedua, N05°05.558’ E 096°54.725’.
“Jumlah tanaman sekitar 70.000 pohon dan bibit dalam polybag sekitar 10.000 pohon,” jelas Petrus didampingi Deputi Pemberantasan Irjen Pol (Purn) Arman Depari, Direktur Narkotika Brigjen Pol Aldrin Hutabarat, Direktur Penindakan dan Pengejaran (Dakjar) Brigjen Pol W. Sugiri, Kepala Biro Humas dan Protokol BNN Brigjen Pol Sulistyo Pudjo Hartono, serta Kepala BNNP Aceh Brigjen Pol Heru Pranoto.
Dia menambahkan, ketinggian ladang sekitar 160 mdpl (meter di atas permukaan laut) dengan jarak tanaman satu meter dan tinggi tanaman antara 30–250 cm (2,5 meter), sedangkan berat tanaman basah berkisar 35 ton. “Untuk kemiringan ladang ganja antara 35–80 derajat,” jelasnya.
Petrus juga tak segan meminta tim untuk mencabut sisa-sisa pohon ganja. ”Itu yang sebelah sana belum dicabut. Tolong dicabut!” tandasnya sambil menunjukkan sebatang pohon ganja yang masih tertanam di lereng bagian atas.
Operasi gabungan BNN yang menerapkan protokol kesehatan ini melibatkan personel TNI-Polri dan instansi terkait, termasuk Muspida Aceh Utara dengan total sebesar 173 personel.
Pantauan indoposco.id di lapangan, tanaman ganja itu berada di antara kebun atau pohon-pohon pinang. Nah jika dari atas atau pantauan satelit, ladang ganja akan sulit terdeteksi lantaran tertutup pohon-pohon pinang. ”Keberadaan ladang ganja ini tumpangsari dengan pohon-pohon pinang,” kata Petrus.
“Selanjutnya saya berharap agar Kepala BNN Provinsi Aceh dan Kepala BNN Kabupaten Lhokseumawe memberdayakan lahan ini untuk program Grand Design Alternative Development (GDAD) dengan tanaman yang bermanfaat. Saya juga mengharapkan bantuan dari Bupati (Aceh Utara, red) untuk dapat membantu BNNK dalam mengentaskan program ini,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Petrus, pihaknya juga mengajak stakeholder lain untuk melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat.

Bagaimana dengan pelaku? “Kita masih melakukan proses penyelidikan. Intinya kita melakukan ini untuk mencegah penyebaran narkotika. Perlu kita ketahui, beberapa waktu lalu, kita berhasil mencegah penyebaran ganja dari Aceh,” jelasnya.
Apakah ada pembiayaan terorisme? “Sampai sekarang, baik membaca maupun laporan intelejen, kita belum menemukan keterkaitan antara narkotika dan kejahatan terorisme (Narco-terrorism, red),” ungkap Petrus.
Jenderal bintang tiga itu berharap ke depan tidak ada Narco-terrorism di Tanah Air. “Mudah-mudahan tidak ada (Narco-terrorism, red). Kita akan berusaha mencegah jangan sampai terjadi Narco-terrorism. Saya pernah ikut mengatasi Narco-terrorism dengan negara-negara lain di Amerika Selatan,” ujar Petrus.
Perlu diketahui, sebelum menggelar operasi pemusnahan, Tim Direktorat Narkotika BNN RI dibawah kendali Brigjen Pol Drs Aldrin M.P. Hutabarat SH MSi melakukan menyelidikan dalam rangka mencari keberadaan ladang ganja selama dua-tiga minggu di kawasan Aceh. Dan akhirnya tim menemukan ladang ganja di wilayah Kabupaten Sawang, Aceh Utara. (aro)