Optimisme Presiden untuk “Re-Open Border” Bali

INDOPOSCO.ID – Optimisme Presiden Joko Widodo saat datang ke “pulau pariwisata” Bali pada 16 Maret 2021 agaknya membawa “angin segar” bagi masyarakat Pulau Dewata tersebut. PAsalnya, Presiden menyebut “Re-Open Border” Bali melalui serangkaian tahapan yang cukup terpola dan berkesinambungan.
“Re-Open Border” itu akan dimulai dengan tahapan “uji coba” melalui percontohan tiga destinasi “zona hijau” pada Juli 2021 hingga pariwisata Bali dinyatakan “siap” pada 17 Agustus 2021 dan akhirnya Bali akan benar-benar “open” untuk dunia pada Maret 2022.
“Pernyataan Bapak Presiden itu memberikan angin segar bagi pelaku pariwisata di Bali, termasuk para pelaku Penyelenggara Kegiatan (Event) untuk terus berbenah diri dan merapatkan barisan,” kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Industri Event Indonesia (DPD IVENDO) Bali, Grace Jeanie, seperti dikutip Antara, Sabtu (20/3/2021).
Dikatakan, kendati Kepala Negara menyebut sebuah syarat, yakni angka pertumbuhan Covid-19 semakin terkendali, namun pernyataan Presiden itu cukup melegakan, karena pemerintah tidak tinggal diam, melainkan sudah melakukan langkah-langkah taktis, seperti perluasan program vaksinasi, pengetatan penerapan prokes, bantuan stimulus industri yang besar, dan lain-lain.
Untuk itu, IVENDO Bali menyampaikan sumbangan pemikiran bahwa persiapan “Re-open border” bisa diawali dengan melakukan simulasi dengan mengundang media asing dan perwakilan negara asing ke Bali, sekaligus melakukan publikasi serta promosi secara gencar untuk menunjukkan kesiapan Bali.
Bahkan, untuk penerapan protokol kesehatan (prokes) juga bukan hanya etalase dengan sosialisasi semata, tapi pelatihan secara masif dan terus-menerus, khususnya di industri pariwisata. “IVENDO siap dilibatkan untuk pelatihan CHSE dengan trainer setingkat ASEAN. Juga, program integrasi konsep sistem pemasaran ekraf,” katanya.
Ia menyebut konsep Bali Travel Fair yang mengombinasikan B2C dan B2B, pemasaran pariwisata Bali melalui program study from Bali, work from Bali, program Meet Bali dengan membawa potential buyers dari EO/PCO luar Bali untuk Bali, program health recovery from Bali, sehat bugar di Bali, Bali Virtual Run, hybrid drive in concert, sinema bawah langit, Bali photo hunting, Bali Visit Year 2022 dan lainnya.
“Yang juga penting adalah bagaimana menggerakkan sektor UMKM, karena itu kami mengusulkan agar menggunakan produk UMKM sebagai produk souvenir kegiatan, baik kegiatan yang diadakan oleh K/L maupun BUMN, serta berbagai dukungan untuk digitalisasi secara terpola dan berkesinambungan,” usulnya.
Seperti diungkap IVENDO Bali itu, di balik kunjungan kerja Presiden RI Joko Widodo ke Bali pada 16 Maret 2021 memiliki makna strategis untuk “kebangkitan” Bali yang salah satu caranya disebut dengan program vaksinasi Covid-19 yang terus bergulir.
“Kita berharap Bali segera bisa bangkit apabila proses vaksinasi berjalan terus setiap hari. Bila sudah terlihat penyebaran Covid-19 melandai, dengan tahapan-tahapan yang nanti akan didesain pemerintah daerah, pembukaan sektor ekonomi di Bali mulai dapat dilakukan satu per satu, khususnya sektor pariwisata agar kembali ke posisi normal,” ujar Presiden saat meninjau vaksinasi massal di Gianyar, Bali.
Namun demikian, Presiden mengatakan saat ini masih diperlukan tahapan-tahapan menuju ke sebuah situasi normal. Kepala Negara mengatakan tiga kawasan wisata di Provinsi Bali yakni Ubud, Sanur, dan Nusa Dua, akan menjadi percontohan kawasan wisata “zona hijau” (destinasi wisata yang aman dari Covid-19 untuk wisatawan Nusantara dan mancanegara).
Dengan penetapan tiga zona hijau untuk destinasi wisata di Bali akan membuat para turis, baik dari domestik dan luar negeri, merasa aman berlibur di Bali. Sebaliknya, bagi industri wisata dan masyarakat Bali akan aman dan nyaman karena turis yang datang itu sudah bebas Covid-19. (wib)