Ekonomi Kanada Terkejut, Raksasa Bombardier Pecat 1.600 Karyawan

INDOPOSCO.ID – Roda perekonomian di Kanada terkejut. Ini karena raksasa bisnis dirgantara Bombardier Inc. pada Kamis (11/2/2021) mengeluarkan keputusan ekstrem. Perusahaan yang bermarkas di Montreal, Kanada itu memecat secara massal sekitar 1.600 karyawannya untuk memangkas biaya perusahaan.
Dalam laporan keuangan pada kuartal keempat 2020, menunjukkan bahwa Bombardier Inc mengalami kerugian sebesar USD 337 juta –dengan kurs USD 1 = Rp14.011. Pemutusan hubungan kerja (PHK) itu akan menurunkan total tenaga kerja perusahaan menjadi sekitar 13.000 orang di seluruh dunia.
Eric Martel, presiden sekaligus CEO Bombardier Inc mengatakan, pengurangan tenaga kerja selalu menjadi hal yang sangat sulit. ”Kami merasa menyesal melihat karyawan yang berbakat dan berdedikasi meninggalkan perusahaan karena alasan apa pun,” ujarnya dalam pernyataannya.
Meski demikian, lanjut dia, pengurangan ini sangat diperlukan agar Bombardier Inc dapat membangun kembali perusahaan sembari terus beroperasi di tengah pandemi.
Bombardier yang merampungkan penjualan bisnis relnya ke Alstom bulan lalu, pada Kamis (11/2/2021) juga mengatakan bahwa mereka akan menghentikan produksi pesawat Learjet tahun ini, yang memungkinkan perusahaan fokus pada lini pesawat Challenger dan Global yang lebih menguntungkan.
“Penumpang di seluruh dunia senang terbang dengan pesawat luar biasa ini dan mengandalkan kinerja dan keandalannya yang tak tertandingi. Tapi, mengingat dinamika pasar yang semakin menantang, kami telah membuat keputusan sulit untuk menghentikan produksi Learjet,” ujar Martel seperti dikutip Xinhua via Antara.
Bombardier mengatakan, pihaknya akan terus mendukung penuh armada Learjet dan meluncurkan program manufaktur ulang untuk pesawat Learjet 40 dan Learjet 45 pada Kamis.
”Pada 2021 akan menjadi tahun transisi dan memperkirakan pendapatan penjualan jet tahun ini akan lebih baik dari 2020 berdasarkan skenario pemulihan ekonomi bertahap,” ujarnya. (aro)