Hyundai Motor Pamerkan Visi 2030: 5,55 Juta Penjualan Global, Gebrakan EV, hingga Pabrik Cerdas Berbasis AI

INDOPOSCO.ID – Hyundai Motor Company resmi mengumumkan peta jalan bisnis dan inovasi teknologi hingga 2030 dalam ajang CEO Investor Day 2025. Acara ini menjadi tonggak sejarah karena untuk pertama kalinya digelar di luar Korea, tepatnya di New York, Amerika Serikat.
Dalam presentasinya, Presiden & CEO Hyundai Motor Company, José Muñoz, menegaskan ambisi Hyundai untuk tampil sebagai pemimpin mobilitas global. Hyundai berfokus pada elektrifikasi, manufaktur cerdas, dan kendaraan berbasis perangkat lunak (Software-Defined Vehicles/SDV) yang akan mendefinisikan ulang pengalaman berkendara di masa depan.
Target Penjualan Ambisius: 5,55 Juta Unit pada 2030
Hyundai menargetkan 5,55 juta unit penjualan global pada 2030, di mana 3,3 juta unit atau 60% berasal dari kendaraan elektrifikasi. Portofolio ini mencakup lebih dari 18 model hybrid, jajaran EV baru, hingga Extended Range EV (EREV) yang akan debut pada 2027 dengan jarak tempuh lebih dari 965 km.
Merek mewah Genesis juga diproyeksikan menembus 350.000 unit penjualan tahunan pada 2030. Seluruh lini Genesis nantinya akan tersedia dalam pilihan hybrid, BEV, maupun EREV.
Ekspansi Produk: Dari IONIQ 3 hingga Pickup Mid-Size Baru
Hyundai menyiapkan sejumlah produk strategis untuk berbagai pasar:
• IONIQ 3 untuk konsumen Eropa, hadir dengan infotainment terbaru.
• EV khusus India, dirancang sesuai kebutuhan pengemudi lokal dan rantai pasok domestik.
• SUV Elexio dan sedan listrik untuk memperkuat posisi di Tiongkok.
• Pickup mid-size pertama Hyundai untuk pasar Amerika Utara, segmen terbesar di kawasan tersebut.
Selain itu, lini performa Hyundai N juga akan diperluas hingga lebih dari tujuh model, dengan target penjualan global lebih dari 100.000 unit pada 2030.
Manufaktur Global: Pabrik Cerdas & Produksi Lokal
Hyundai Motor Group Metaplant America (HMGMA) di Georgia, AS, menjadi pusat ekspansi dengan kapasitas produksi 500.000 unit pada 2028. Investasi sebesar USD 2,7 miliar ini diperkirakan menciptakan 3.000 lapangan kerja baru.
Secara global, Hyundai menargetkan tambahan kapasitas 1,2 juta unit hingga 2030, meliputi:
• 500.000 unit dari HMGMA (AS).
• 250.000 unit dari pusat ekspor multi-model di Pune, India.
• 200.000 unit dari pabrik EV khusus di Ulsan, Korea.
• 250.000 unit dari fasilitas CKD di Arab Saudi, Vietnam, dan Afrika Utara.
Pabrik di Arab Saudi yang mulai beroperasi 2026 akan menjadi simbol kolaborasi “Saudi Made” dengan dukungan robotika generasi terbaru.
Konsep Software-Defined Factory (SDF) menjadi inti strategi manufaktur Hyundai. Teknologi ini memungkinkan produksi lebih fleksibel dan efisien, didukung integrasi Boston Dynamics untuk otomasi cerdas dan kolaborasi manusia-robot.
Inovasi Baterai & Kendaraan Berbasis Perangkat Lunak
Hyundai menargetkan pengurangan biaya baterai hingga 30% pada 2027, dengan kepadatan energi meningkat 15% dan waktu pengisian lebih cepat 15%. Mulai 2026, Battery Management System (BMS) berbasis cloud akan diterapkan untuk pemantauan real-time, sekaligus meningkatkan keamanan dan umur pakai baterai.
Di sisi perangkat lunak, Hyundai memperkenalkan Pleos OS, sistem operasi kendaraan yang mendukung pembaruan berkelanjutan, fitur personalisasi, hingga layanan mobilitas berbasis AI.
• Atria AI: memungkinkan mengemudi otonom tanpa peta detail.
• Gleo AI: menghadirkan interaksi suara intuitif.
• Capora AI: meningkatkan manajemen armada berbasis big data.
Aliansi Strategis: Waymo, GM, dan Amazon
Hyundai memperkuat posisinya melalui kemitraan global:
• Bersama Waymo, Hyundai mulai menguji coba IONIQ 5 autonomous di jalan raya AS.
• Kolaborasi dengan General Motors (GM) melahirkan lima model baru mulai 2028, termasuk EV komersial dan truk compact hingga mid-size untuk pasar Amerika.
• Kemitraan dengan Amazon Autos memperluas jangkauan penjualan online, meningkatkan profit dealer, serta modernisasi pengalaman pelanggan.
Investasi & Proyeksi Keuangan
Hyundai mengumumkan rencana investasi sebesar KRW 77,3 triliun (USD 56 miliar) untuk periode 2026–2030.
• R&D: KRW 30,9 triliun.
• Belanja modal (CAPEX): KRW 38,3 triliun.
• Investasi strategis: KRW 8,1 triliun.
Perusahaan menargetkan margin laba operasional 7–8% pada 2027 dan naik menjadi 8–9% pada 2030.
Selain itu, Hyundai akan menerapkan kebijakan Total Shareholder Return (TSR) di atas 35% untuk periode 2025–2027, dengan dividen minimum KRW 10.000 per saham.
Transformasi Mewah Genesis
Genesis, merek mewah Hyundai, merayakan pencapaian 1 juta unit penjualan global sejak diluncurkan delapan tahun lalu. Visi barunya meliputi SUV mewah seperti X Gran Equator dan Neolun, serta model emosional seperti X Gran Coupe Concept.
Genesis juga memperkuat citranya melalui Genesis Magma Racing, yang akan debut di ajang FIA World Endurance Championship 2026 dan IMSA 2027.
Menuju Pemimpin Mobilitas Global
“Di tengah industri otomotif yang mengalami transformasi besar, Hyundai berada pada posisi strategis untuk memimpin,” ujar José Muñoz. “Dengan kombinasi portofolio kuat, produksi lokal, teknologi SDV, serta inovasi baterai, kami siap menciptakan nilai besar bagi seluruh pemangku kepentingan.”
Dengan visi “Progress for Humanity”, Hyundai menegaskan komitmennya untuk menghadirkan kendaraan bebas emisi, teknologi hidrogen, serta solusi mobilitas cerdas bagi masa depan yang berkelanjutan. (srv)