Kemenekraf Dukung Penuh JGTC ke-48 Jadi Ruang Kreasi Ekosistem Ekraf

INDOPOSCO.ID – Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf) Teuku Riefky Harsya mengatakan Kemenekraf mendukung penuh penyelenggaraan festival jazz The 48th Jazz Goes to Campus (JGTC) sebagai ruang kreasi yang menumbuhkan ekosistem ekonomi kreatif berbasis musik.
“Benar sekali tadi bahwa acara ini bukan dibuat hanya untuk, tanda petik ‘happy-happy’ saja, tetapi dampak sosial yang dipikirkan. Kemudian ada dampak untuk ekosistem musiknya dan juga Kontribusinya terhadap masyarakat sekitar jika dihitung dengan benar,” kata Riefky dalan keterangan pers yang diterima, ANTARA, Rabu (17/9/2025).
Riefky mengatakan JGTC adalah contoh nyata kolaborasi generasi muda dalam menggerakkan ekosistem musik dan industri kreatif.
Festival jazz tertua yang diinisiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Kampus Universitas Indonesia, Depok sejak 1976 ini menjadi salah satu barometer perkembangan musik jazz nasional.
Tahun ini, JGTC mengusung tema Serenading Jazz for the Youth dengan rangkaian kegiatan sejak Mei 2025. Agenda pembuka berupa Roadshow UI di FISIP UI berhasil menarik 5.000 pengunjung, dilanjutkan Margo Jazz Night di Depok yang dihadiri sekitar 8.000 pengunjung, dan Sarinah Jazz Night di Jakarta yang menjadi ajang pemanasan menuju puncak festival.
“Jadi acara tersebut merupakan bentuk kick off dari JGTC tahun 48 yang akan kita jalani. Tujuannya kita mau menghadirkan awareness dengan mengajak mulai dari mahasiswa, komunitas hingga masyarakat. Nanti nya Sarinah Jazz Night menjadi pertanda kick off JGTC,” ujar Project Officer, Ravandika.
Setiap acara menampilkan musisi muda dan senior, menciptakan kolaborasi lintas generasi yang memperkuat posisi jazz di hati publik. Panitia menargetkan kehadiran lebih dari 15.000 pengunjung pada puncak acara, dengan empat panggung utama dan belasan musisi nasional dan internasional
Lebih dari 65 UMKM kuliner dan 13 jenama fesyen akan berpartisipasi, menciptakan nilai ekonomi yang diperkirakan mencapai Rp 1,2 miliar melalui perputaran usaha, keterlibatan vendor lokal, dan peluang kerja bagi masyarakat sekitar Depok dan Jabodetabek.
Data penyelenggara menunjukkan dominasi pengunjung berusia 17–22 tahun (46,8 persen), menjadikan JGTC wadah strategis untuk menumbuhkan minat musik di kalangan generasi muda. Pengunjung datang dari berbagai kota, dengan kontribusi terbesar dari Jakarta (43,5 persen) dan Depok (30,6 persen), memperlihatkan magnet JGTC sebagai festival lintas daerah.
Dengan rangkaian acara yang memadukan seni, edukasi, dan pemberdayaan ekonomi, The 48th Jazz Goes to Campus diharapkan terus menjadi panggung inspiratif bagi musisi muda dan penggerak ekonomi kreatif. Kementerian Ekraf mengajak masyarakat untuk hadir dan merasakan energi musik jazz yang mempersatukan lintas generasi sekaligus memperkuat ekosistem kreatif Indonesia. (dam)