Gaya Hidup

Terkait Film Indonesia, Ini Harapan Joe Taslim

INDOPOSCO.ID</strong> – Aktor laga Indonesia Joe Taslim berharap sineas lokal terus konsisten memproduksi film-film dengan cerita yang berkualitas dan mampu bersaing di kancah global.

Joe menegaskan bahwa kesempatan emas untuk berkarir di luar negeri datang dari keberhasilan film-film yang dibintangi di Indonesia, bukan sebaliknya.

“Banyak teman-teman aku juga bilang, kenapa Joe enggak tinggal di Amerika aja? Disarankan kenapa enggak jadi aktor yang di situ aja,” ujar Joe seperti dikutip Antara, Selasa (16/9/2025).

Namun, ia selalu menolak saran tersebut. Ia menjelaskan bahwa dirinya tidak memulai karir dari luar negeri, melainkan dari industri film Indonesia.

Ia menceritakan bagaimana sutradara Kenji Tanigaki sampai terbang ke Jakarta hanya untuk menawarkannya untuk bergabung dalam pembuatan film “The Furious”.

Joe menjelaskan bahwa Kenji bersikukuh ingin datang langsung dan bertemu dengannya, padahal Joe sudah menawarkan untuk melakukan pertemuan secara daring.

“Jadi, dia datang ke Jakarta benar-benar untuk menawarkan proyek ini doang. Dia cuma dua jam di Indonesia, lalu hari itu pergi lagi,” kenang Joe.

Ia merasa terharu menerima perlakuan sutradara tersebut kepada calon aktornya.

Menurut Joe, sikap Kenji adalah cerminan dari meningkatnya apresiasi dunia internasional terhadap bakat-bakat perfilman Indonesia.

Hal ini juga menjadi bukti bahwa aktor dan kru dari film Indonesia yang berkualitas dapat dipandang penting di mata sineas dunia.

Joe sendiri merasa pintu kariernya terbuka berkat film Indonesia yang dibuat dengan sepenuh hati, yaitu The Raid.

Film tersebut, kata Joe, berhasil dihargai dan diakui di seluruh dunia. Bahkan, hingga kini, ia merasa banyak orang di luar negeri masih membandingkan film aksi mereka dengan The Raid.

“Aku merasa kalau lagi syuting ke mana-mana, orang-orang tuh selalu bilang, mereka belajar banyak dari The Raid dan selalu membandingkan dengan The Raid,” kata Joe.

Menurut Joe, industri film Indonesia memiliki potensi besar untuk dilirik dunia. Kuncinya sederhana, yaitu menciptakan film yang dikerjakan dengan sepenuh hati dan dapat dinikmati oleh penonton global.

Hal ini terbukti dari pengalamannya bersama Iko Uwais dan Yayan Ruhian, yang juga mencuat dari film yang sama.

“Jujur film itu juga buat aku keluar dari Indonesia. Aku enggak pernah keluar dari Asia. Pertama kali aku pergi ke luar negeri, keluar Asia itu ke Toronto (Festival Film Internasional Toronto),” kenang Joe.

“Jadi itulah sebenarnya, sesimpel itu sebenarnya. Emang yang dibuat dengan ‘passion’ itu akhirnya yang dilihat oleh dunia,” kata Joe. (wib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button