Dua Lagunya Masuk Plot Cerita Film “Sore: Istri dari Masa Depan”, Ini Komentar Personel Barasuara

INDOPOSCO.ID – Personel grup musik Barasuara, Iga Massardi dan Gerald Situmorang mengatakan lagu mereka “Pancarona” dan “Terbuang Dalam Waktu” mengisi plot cerita baru dalam film “Sore: Istri dari Masa Depan” yang disutradarai sineas Yandy Laurens.
“Saat kami membuat lagu itu, kami punya semesta sendiri yang kami tahu dengan plotnya sendiri. Tapi ketika itu diletakkan dalam sebuah film, itu seperti punya semesta baru,” kata Massardi seperti dilansir Antara, Kamis 3/7/2025).
Menurut Massardi, dua lagu tersebut terasa baru dan segar setelah dijadikan lajur suara film.
Gerald Situmorang kemudian menceritakan proses kreatif di baliknya, di mana seorang komponis dan pengarah musik Ovel Obaja menjadi pemain penting dalam diskusi kreatif untuk mengharmonikan karya mereka dengan film “Sore: Istri dari Masa Depan”.
Bukan sekadar mendiskusikan penempatan trek untuk satu audio penuh; sebaliknya, Ovel justru meminta “serpihan-serpihan” dari lagu mereka.
Adanya “serpihan-serpihan” itu memungkinkan elemen-elemen seperti orkestra asli, gitar, vokal, dan drum dari lagu tersebut komplet ketika diintegrasikan secara strategis ke dalam adegan film “Sore: Istri dari Masa Depan”.
“Seperti disampaikan Mas Adhitia Sofyan, di film ini, musik dikedepankan dalam penceritaan daripada sekadar latar belakang,” kata Gerald.
Dia juga menyatakan komposisi musiknya seperti ditafsirkan ulang dan diberi makna baru ketika terintegrasi ke dalam adegan film tersebut, mengubahnya menjadi komponen vital untuk narasi yang ditulis oleh Yandy Laurens.
Yandy kemudian menjelaskan bagaimana ia menginterpretasikan lagu tersebut.
Baginya, “Terbuang Dalam Waktu” merefleksikan perjuangan dalam sebuah hubungan, khususnya pernikahan.
Ia mengumpamakan itu seperti hubungan jarak jauh (LDR) dengan kekasih atau istri. “Itu seperti LDR sama istriku, eh, sama pacar. Jadi ada rasa memperjuangkan, bagaimana bisa menikahinya dan bersama selama ini,” jelasnya.
Namun, ia menyadari bahwa perjuangan tidak berakhir setelah menikah. Justru, setelah berjuang bersama, tantangan untuk “mengarungi waktu” terus berlanjut.
Menurut Yandy, bagian tersebut, yang berbicara tentang pernikahan dan relasi, adalah esensi yang tidak bisa dilewatkan atau dihilangkan dari film.
Ia merasa lagu tersebut berhasil menerjemahkan cerita yang ingin ia sampaikan.
Fakta unik (fun fact) terkait waktu pemilihan lagu “Terbuang Dalam Waktu” diungkapkan oleh produser Suryana Paramita bahwa itu terjadi saat Yandy bersamanya di dalam mobil.
“Yandy itu senang dengerin musik kencang (suaranya) di mobil, dan dari situ dia bisa kepikiran banyak sekali adegan, buat film yang mana belum tahu tapi adegannya dulu dia pikirin. Terus waktu di parkiran, dia kasih tahu aku, Mit, coba dengerin lagu ini sambil dia ceritakan adegan yang dia kepingin buat, jadi kayak ‘pitching’ sebenarnya,” kata Paramita. (wib)