Nautic Coffee dengan Suasana Pantai di Tengah Jakarta

INDOPOSCO.ID – Hiruk pikuk dan kepadatan kendaraan di tengah Ibu Kota Jakarta seakan lenyap dalam sekejap begitu menikmati suasana keindahan pantai. Ada pasir putih berikut kerang-kerangnya, pohon kelapa, kapal-kapal kayu dan layarnya, menara pemancar, papan selancar, jaring nelayan, pelampung, ditambah mobil tua Ford dan sebagainya. Itulah suasana Nautic Coffee yang terletak di Jakarta Pusat, persisnya di Jalan Kramat Raya Nomor 27, Kramat, Kecamatan Senen.
Nautic Coffee menjadi eksotis atau daya tarik tersendiri bagi para pecinta kopi. Apalagi dengan suasana keindahan pantai sambil menikmati beragam menu yang disajikan. Untuk minuman di antaranya Admirals Coffee yang merupakan menu andalan dengan Special Sweet Creamy Coffee With Palm Sugar, lalu Caffe Latte, Matcha Latte, Red Velvet Latte, dan lainnya.
Kemudian untuk makanan seperti Beef Yakiniku, Beef Bulgogi Bowl, Bento Bowl Of Rice, Katsu Bowl Of Rice, Dimsum, Singkong Goreng Keju, Singkong Goreng ditaburi Keju Parut, dan sebagainya.
Pantauan Indopos.co.id pada Sabtu (10/8/2024) malam lalu yang juga perayaan ulang tahun perdana Nautic Coffee, suasana terlihat ramai pengunjung hingga menjelang tengah malam. Mereka tampak menikmati sajian menu ditambah live music.
Samara Malinda Hutabarat, owner Nautic Coffee mengatakan, selama setahun mengelola kedai kopinya banyak suka dan duka yang dialami. ”Soft opening Nautic Coffee dilakukan pada 5 Agustus 2023, lalu Grand opening pada 8, Agustus. Dalam perayaan setahun ini, kita juga promo botol tumblr,” ujar perempuan berusia 27 tahun ini kepada Indopos.co.id.
Sebelum mendirikan Nautic Coffee, Samara bekerja sebagai Media Production di perusahaan Advertising. Kemudian dia memberanikan diri mendirikan usaha. ”Jadi awalnya lebih kayak anak kantoran lah yang setiap hari di kantor, terus ya ‘one day’ aku di sini untuk keluar dari kantor,” tandas lulusan S1 Communitcation and Media dan S2 Advertising di Bournemouth University, Inggris.
Deg-degan. Itulah yang dirasakan Samara saat pertama menjalankan usaha kedai kopi. Ini karena dia belum pernah berbisnis. ”Aku kan dari keluarga tentara. Papa, mama, dan keluarga kakek nggak berbisnis. Jadi kayak (bisnis kedai kopi, red) ini pertama kali ya,” pungkas putri Laksamana Madya TNI Dr TSNB Hutabarat MMS, Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Sesjen Wantannas RI).
Modal awal untuk menjadi entrepreneur, Samara menyisihkan tabungannya yang diperoleh selama bekerja. “Semua tabungan kerja aku dipakai untuk ini (buka usaha, red),” ujarnya.
Samara juga sempat mencari informasi tentang usaha kedai kopi. Pertama belajar dari temannya yang mempunyai kedai kopi. Lalu menimba ilmu pro barista bisnis di Rawamangun, Jakarta. ”Jadi di sana diajarin semuanya mulai dari kopi itu asalnya dari mana sampai bikin kopinya, lalu belajar bagaimana ngitung profit dan segala macam. Diajarin semua sampai final,” katanya.
Samara mempelajari seluk beluk bisnis kopi secara intensif selama seminggu. ”Iya intensif banget dari pagi sampai sore. Pesertanya hanya tiga orang. Kita bertiga memang ingin membuka coffee shop. Jadi kita membuka usaha itu nggak buta banget,” jelasnya.
Selesai melumat habis pelajaran bisnis kopi, Samara lalu memulai usaha dengan bekerja keras. Dia yang menangani sendiri bisnisnya sampai sekarang. ”Belanjanya, gajinya, marketingnya, sosial medianya, bayar listrik dan air serta belanja sayuran, segalanya benar-benar aku yang handle sendiri. Iya benar, pokoknya satu-satu. Ada susu habis, wortel habis aku yang pesan pokoknya,” ujar dia.
Ke depan, Samara akan mengembangkan usahanya menjadi lebih baik dengan menjalankan berbagai strategi bisnis, salah satunya menambah menu-menu makanan dan minuman. (aro)