Gaya Hidup

Empat Cara Lindungi Kesehatan Mental Keluarga di Tengah Pandemi

INDOPOSCO.ID – Pandemi Covid-19 tak hanya menyerang kesehatan fisik, tapi kesehatan mental juga terdampak. Khususnya para remaja kerap kali kesulitan beradaptasi dengan kondisi tersebut.

Menyikapi hal tersebut, Unicef bersama Ahli Psikologi remaja Dr. Lisa Damour mengungkap beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental selama masa ini.

Pertama, rasa cemas adalah hal normal. Orang tua harus mengatakan kepada anak remaja mereka bahwa merasa cemas itu normal. Pasalnya, banyak para remaja mengira kecemasan adalah tanda dari gangguan mental.

“Padahal kenyataannya, para psikolog sudah lama menyadari bahwa kecemasan adalah fungsi normal dan sehat yang bisa membuat kita waspada terhadap ancaman, dan membantu kita untuk mengambil tindakan untuk melindungi diri,” kata Lisa dalam laman resmi Satgas Covid-19 dilihat, Sabtu (27/11/2021).

Baca Juga : Dokter: ASI Dapat Bantu Putuskan Rantai Kemiskinan Dalam Masyarakat

Kedua, lihat ke depan. Para orang tua juga harus membantu para anak remajanya untuk melihat ke depan, jangan hanya terfokus pada situasi pandemi.

“Katakan pada mereka, “Ibu/Ayah tahu bahwa saat ini kamu merasa sangat khawatir mengenai kemungkinan terkena Covid-19,” tutur penulis best-seller dan kolumnis bulanan New York Times itu.

“Tapi, salah satu alasan mengapa kami memintamu melakukan protokol kesehatan adalah juga cara kita untuk menjaga masyarakat sekitar. Kita juga memikirkan orang-orang di sekitar,” tambah Lisa.

Ketiga, beri bantuan. Para orang tua juga bisa mengajari anak remajanya dengan menawarkan hal-hal yang bisa mereka lakukan lebih jauh membantu orang lain.

Contohnya seperti memberi donasi makanan kepada orang membutuhkan, atau mencari daerah di mana masyarakatnya membutuhkan bantuan.

“Memberi dukungan kepada mereka dengan tetap menjaga social distancing. Mencari cara untuk menolong orang lain akan membantu anak muda untuk merasa lebih baik sehingga merasa lebih bermanfaat,” ungkap Lisa.

Keempat, mencari pengalihan. Para psikolog menyadari ketika kita berada dalam kondisi sangat sulit maka dibutuhkan distraksi atau pengalihan. Bantulah anak anda untuk menemukan hal baik yang bisa mengalihkan perhatiannya. (dan)

Back to top button