Gaya Hidup

Batik dengan Pewarna Lumpur. Seperti Apa Prosesnya?

INDOPOSCO.ID – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengaku tertarik dengan batik yang menggunakan pewarna natural berbentuk lumpur karena memiliki ciri khas, sedangkan limbah produksinya tidak mencemari lingkungan.

Ketertarikan itu terlihat saat Gus Yasin, sapaan akrab Wagub Jateng itu, berkunjung ke Batik Widji Astuti untuk melihat langsung pembuatan batik ramah lingkungan di Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Sabtu.

“Pewarna alam dari lumpur ini, Bu Widji terinspirasi dari orang tuanya. Jadi katanya dulu, setiap orang tuanya kembali dari sawah, celananya selalu ada sisa lumpur dan ngecap. Akhirnya dia ambil (idenya, red.) dan dikemas. (Ini, red.) aman serta ramah lingkungan, saya beli satu tadi,” ujarnya (2/10/2021).

Gus Yasin mengimbau perajin batik yang belum memiliki sistem instalasi pengolahan air limbah (IPAL) segera membuatnya.

Dia juga melarang mereka membuang limbah batik di sungai, khususnya yang menggunakan pewarna sintetis.

“Untuk perajin batik lainnya, untuk (yang menggunakan, red.) pewarna alam tidak masalah, tetapi kalau yang menggunakan pewarna sintetis tidak boleh dibuang di sungai, harus ada IPAL-nya,” ucapnya dilansir Antara.

Widji Astuti mengaku senang dikunjungi langsung oleh orang nomor 2 di Jawa Tengah itu.

Dia mengatakan kunjungan itu memberikan dorongan semangat untuk berkarya lebih besar lagi.

“Saya senang, dan tidak menyangka bisa dikunjungi oleh Pak Taj Yasin. Ini menjadikan semangat bagi saya untuk terus maju,” tuturnya. (mg2)

Back to top button