Gaya Hidup

Pasien Penyakit Jantung Bawaan Miliki Harapan Hidup Tiga Kali Lebih Besar

INDOPOSCO.ID – Congenital Heart Disease (CHD) atau Penyakit Jantung Bawaan (PJB) merupakan penyakit jantung yang sudah ada sejak lahir akibat pembentukan jantung  yang tidak sempurna pada fase awal perkembangan janin di dalam kandungan.

Berdasarkan data yang dihimpun terhadap angka kejadian PJB, sekitar 8 bayi dari 1.000 kelahiran hidup dengan 30 persen, di antaranya memperlihatkan gejala pada minggu-minggu pertama kehidupan dimana sebagian besar pasien PJB terabaikan (tidak ditangani dengan benar).

Padahal, pasien PJB mempunyai harapan hidup tiga kali lebih besar apabila ditangani oleh dokter spesialis jantung dan bedah jantung bawaan secara benar.

Dokter Spesialis Penyakit Jantung Bawaan, dr. Radityo Prakoso menyebutkan ada beberapa sebab pasien PJB terabaikan, di antaranya pasien merasa telah sembuh karena telah ditangani waktu masih anak-anak sehingga tidak konsultasi secara rutin pada masa remaja dan dewasa.

“Kemudian kesibukan bekerja, serta konsultasi dengan dokter yang kurang tepat ataupun sikap abai pasien terhadap keluhan yang dirasakan. Penurunan fungsi jantung ini terjadi secara bertahap, sehingga dengan berkonsultasi secara teratur, kerusakan ini dapat dideteksi sejak dini,” ujarnya, dalam pertemuan media yang digelar secara online oleh Heartology Cardiovascular Center, Sabtu (30/5/2021).

Seiring dengan kemajuan medis, saat ini beberapa jenis PJB dapat ditangani tanpa pembedahan. Intervensi kateter zero fluoroscopy (tanpa radiasi) merupakan teknik mutakhir penanganan PJB tanpa pembedahan.

Di Indonesia, metode ini dipelopori oleh dr. Radityo Prakoso dan sekarang prosedur ini telah dapat dilakukan di Heartology. Keuntungan zero fluoroscopy, di antaranya hari perawatan yang singkat, penggunaan anestesi dan obat-obatan lebih sedikit, bekas luka sayatan sangat kecil, serta biaya lebih efektif. (arm)

Back to top button