Ekonomi

Ekonom Ragu Target Menkeu soal Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen di 2026

INDOPOSCO.ID – Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira meragukan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 6 persen pada tahun 2026.

Sebab, kebijakan yang diambil pemerintah belum sepenuhnya diterima masyarakat.

” Menteri Keuangan Purbaya masih mimpi di siang bolong ya soal pertumbuhan 6 persen, karena stimulus fiskalnya juga belum dirasakan,” kata Bhima kepada INDPOSCO melalui gawai sekaligus memberikan catatan setahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Jakarta, Sabtu (18/10/2025).

Menurutnya, beberapa stimulus masih temporer, nilainya kecil dibanding paket kebijakan era pemerintahan Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo (Jokowi). Di sisi lain, kebijakan efisiensi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi pada tahun depan.

“Betul, lebih kecil stimulusnya. Makin sulit karena alokasi anggaran sebagian besar ke program yang dampaknya kecil ke ekonomi plus terjadi efisiensi secara masif,” nilai Bhima.

Kementerian Keuangan dianggap keliru, dengan menggelontorkan dana pemerintah sebesar Rp 200 triliun ke lima bank BUMN pada 12 September 2025 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Sebenarnya inti masalahnya menurunnya badan usaha memperoleh dana pinjaman.

“Selain itu, Purbaya (Menteri Keuangan) juga offside dengan injeksi likuiditas Rp200 triliun ke Himbara, padahal masalah utamanya ada di permintaan kredit yang rendah,” ujar Bhima.

Belum lagi gejolak geopolitik global yang tidak mampu diredakan oleh pemerintah, sehingga mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi. “Faktor eksternal seperti perang dagang belum bisa dimitigasi denga baik. Banyak ketidakpastian,” imbuh pria yang meraih gelar S1 Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa optimistis ekonomi Indonesia bisa tumbuh 6 persen atau lebih dalam waktu dekat, dengan strategi menyelaraskan kebijakan fiskal dan moneter serta mendorong sektor swasta dan pemerintah secara bersamaan. (dan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button