Profitabilitas Antam Meroket Hingga 451 Persen, Ini Sektor yang Jadi Pendorong

INDOPOSCO.ID – Profitabilitas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) meroket 451 persen, dari Rp1,3 triliun pada semester I 2024, menjadi Rp7,1 triliun pada semester I 2025, dan disumbang oleh sektor nikel.
“Profitabilitas Aneka Tambang semester I 2025 mencapai Rp7,1 triliun, meningkat dari Rp1,3 triliun di periode yang sama 2024,” ucap Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Aneka Tambang Tbk (Antam) Arianto S. Rudjito seperti dikutip Antara, Kamis (11/9/2025).
Arianto menjelaskan bahwa penyumbang utama dari lonjakan tersebut adalah sektor nikel. Pada 2024, sektor nikel hanya menyumbang sebesar 11 persen atau sekitar Rp0,1 triliun dari profitabilitas Antam.
Akan tetapi, pada semester I 2025, terjadi lonjakan kontribusi sektor nikel terhadap profitabilitas Antam menjadi 50 persen dari total profitabilitas atau sekitar Rp3,5 triliun.
“Penyumbang utama atau sekitar 50 persen adalah dari sektor segmen nikel, yang menyumbang sekitar Rp3,5 triliun,” kata Arianto.
Padahal, pada semester I 2024, sektor emas merupakan kontributor profitabilitas tertinggi Antam, yakni sebesar 81 persen atau sekitar Rp1 triliun.
Kini, sektor emas menjadi kontributor terbesar kedua terhadap profitabilitas Antam dengan menyumbang 46 persen dari total profitabilias, atau sekitar Rp3,2 triliun.
Posisi terakhir adalah sektor bauksit yang menyumbang Rp0,3 triliun atau sekitar 4 persen dari total profitabilitas Antam; meningkat apabila dibandingkan dengan periode I 2024 yang mencatatkan profitabilitas sebesar Rp0,1 triliun.
“Terlihat secara nilai terjadi peningkatan yang cukup signifikan,” tutur Arianto.
Meskipun sektor nikel merupakan penyumbang tertinggi profitabilitas Antam, sektor tersebut hanya berkontribusi sebesar 13 persen terhadap pendapatan Antam atau sekitar Rp7,9 triliun.
Penyumbang terbesar untuk pendapatan Antam berasal dari sektor emas, dengan kontribusi sebesar 84 persen dari total pendapatan tersebut atau sekitar Rp49,7 triliun.
Terakhir, adalah sektor bauksit yang menyumbang sebesar 3 persen atau sekitar Rp1,5 triliun.
Antam merupakan perusahaan tambang yang terdiversifikasi dan berfokus pada tiga komoditas utama, yaitu nikel, emas dan bauksit.
Di sisi lain, cadangan emas tercatat sebesar 805 juta dry metric ton (dmt) dengan sumber daya sebesar 5,583 miliar dmt. Untuk bauksit, Antam mencatat terdapat cadangan sebesar 198 juta wmt, dengan sumber daya sebesar 553 juta wmt. (wib)