WTO Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Perdagangan Barang Global 2026 Jadi 1,8 Persen

INDOPOSCO.ID – Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada Jumat (8/8/2025) menurunkan prediksi pertumbuhan perdagangan barang internasional untuk tahun 2026, dari sebelumnya 2,5 persen menjadi 1,8 persen. Revisi ini dipicu oleh kenaikan tarif impor di sejumlah negara.
Dalam laporan pembaruan terbaru terkait proyeksi perdagangan, WTO menyatakan bahwa kebijakan tarif baru yang diberlakukan belakangan ini diperkirakan akan memberi dampak negatif terhadap kinerja perdagangan global secara keseluruhan.
Pengenaan tarif “resiprokal” oleh Amerika Serikat (AS) pada 7 Agustus disebutkan akan memberikan tekanan lebih besar terhadap impor negara tersebut, sekaligus menghambat ekspor dari negara-negara mitra pada paruh kedua 2025 hingga sepanjang 2026.
Untuk tahun 2025 sendiri, WTO kini memproyeksikan pertumbuhan perdagangan barang dunia sebesar 0,9 persen. Angka ini merupakan revisi dari perkiraan sebelumnya yang menyebutkan akan terjadi kontraksi 0,2 persen. Perubahan ini disampaikan usai pengumuman tarif baru oleh AS, termasuk penundaan penerapannya selama 90 hari terhadap beberapa jenis tarif.
WTO juga menegaskan bahwa percepatan aktivitas impor di AS menjadi faktor utama dari peningkatan proyeksi, meskipun tetap lebih rendah dari estimasi awal sebelum pengenaan tarif, yakni sebesar 2,7 persen.
Secara regional, negara-negara di kawasan Asia diperkirakan akan tetap menjadi motor utama pertumbuhan perdagangan barang global pada tahun 2025. Sebaliknya, kawasan Amerika Utara diproyeksikan memberikan kontribusi negatif terhadap tren perdagangan global hingga tahun 2026.
Direktur Jenderal WTO Ngozi Okonjo-Iweala menyampaikan bahwa dampak penuh dari kebijakan tarif terbaru masih terus berlangsung dan menimbulkan ketidakpastian seperti dikutip Xinhua melalui Antara.
“Ketidakpastian akibat kebijakan tarif masih menekan keyakinan dunia usaha, investasi, serta stabilitas rantai pasok. Ini merupakan salah satu tantangan terbesar bagi sistem perdagangan global saat ini,” ujarnya. (aro)