Soal Fenomena Rojali-Rohana, Pemerintah Didesak Kucurkan Stimulus Pulihkan Daya Beli

INDOPOSCO.ID – Anggota Komisi XI DPR Ahmad Najib Qodratullah meminta pemerintah memberikan stimulus ekonomi yang berdampak langsung pada daya beli masyarakat. Sehingga dapat mengurangi beban biaya hidup atau meningkatkan kepercayaan diri untuk berbelanja.
Hal tersebut menanggapi viralnya fenomena rombongan jarang beli (Rojali) dan rombongan hanya nanya (Rohana) di pusat perbelanjaan. Kondisi itu mewakili perilaku yang kerap ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
“Saatnya, semua komponen bekerja sama untuk mengatasi daya beli masyarakat. Stimulus pemerintah perlu betul-betul memberikan efek langsung terhadap kemampuan daya beli masyarakat,” kata Najib di Jakarta, Kamis (31/7/2025).
Untuk mendongkrak daya beli masyarakat, bantuan langsung tunai atau BLT masih menjadi pilihan bagus untuk terus digulirkan. Meskipun, pentingnya pengawasan super ketat dalam mengawasi penyaluran bantuan langsung tunai tersebut.
“Saya melihat bahwa BLT masih opsi yang baik, untuk dilakukan dengan menambahkan pengawasan. Baik itu terhadap siapa yang berhak menerima BLT atau bukan,” jelas Najib.
“Bahkan penggunaanya pun perlu dipantau dengan baik karena, ada sinyalemen kuat judol dan pinjol turut melemahkan daya beli masyarakat,” tambahnya.
Di sisi lain, pemerintah harus terus mengoptimalisasikan program ketahanan pangan. Sehingga fokus terus terjaga demi mendongkrak daya beli masyarakat saat ini.
Fenomena Rojali dan Rohana menjadi sorotan beberapa waktu terakhir. Rojali adalah istilah untuk rombongan jarang beli, sedangkan Rohana merupakan akronim dari rombongan hanya nanya. Dua istilah itu mengacu pada fenomena pengunjung datang ke pusat perbelanjaan. (dan)