Ekonomi

Terwujudnya Swasembada Tekan Ketergantungan Indonesia pada Impor Pangan

INDOPOSCO.ID – Peningkatan pengetahuan petani mengenai pengelolaan hama akan memberikan dampak positif yang lebih luas. Di antaranya berkontribusi langsung pada peningkatan produksi pangan dalam negeri dan mendukung upaya pemerintah dalam mencapai swasembada pangan sebagai bagian dari Asta Cita.

“Tercapainya swasembada pangan akan mengurangi ketergantungan Indonesia pada produk pertanian impor,” ujar Tey Hui Xiang, Manager Syngenta Indonesia dalam keterangan, Rabu (30/7/2025).

Ia menuturkan, dalam jangka panjang, inisiatif ini diharapkan dapat mendukung keberlanjutan sektor pertanian Indonesia, memperkuat ketahanan pangan nasional, dan meningkatkan kesejahteraan petani secara signifikan.

“Praktik aplikasi yang bertanggung jawab memastikan efektivitas jangka panjang dalam pengendalian hama dan mendukung pertanian berkelanjutan,” katanya.

Ia mengatakan, tingkat pemahaman petani tentang manajemen resistensi masih beragam. Dengan inovatif berbasis Plinazolin menawarkan pengendalian kuat terhadap hama utama yaitu penggerek batang kuning pada tanaman padi, spodoptera exigua pada tanaman bawang merah, dan thrips pada tanaman cabai.

“Dua teknologi ini (INCIPIO® dan SIMODIS®) jadi solusi perlindungan tanaman dan meningkatkan hasil panen secara berkelanjutan,” terangnya.

Dengan memahami konsep manajemen resistensi, masih ujar dia, petani dapat memperoleh manfaat penting. Yakni menjaga efektivitas pengendalian hama dalam jangka panjang dan mencegah kerugian panen akibat hama yang resistan.

Selain itu, lanjutnya, bisa mendorong praktik pertanian yang lebih berkelanjutan, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan akibat penggunaan produk perlindungan tanaman yang berlebihan atau tidak sesuai aturan.

“Dengan edukasi tentang manajemen resistensi yang tepat petani bisa hemat biaya pengendalian hama dan meningkatkan kualitas hasil panen,” ungkapnya.

“Petani juga dapat mengurangi penggunaan produk perlindungan tanaman yang tidak perlu, sehingga menghemat pengeluaran,” sambungnya.

Diketahui, kegiatan PIJAR (Plinazolin Maju dan Bersinar) merupakan wujud komitmen Syngenta Indonesia terhadap pertanian berkelanjutan. Program ini juga salah satu upaya dalam membantu petani memperoleh akses informasi dan teknologi pertanian terkini. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button