Ekonomi

PGE Lakukan Sinkronisasi Perdana PLTP Lumut Balai Unit 2, Kapasitas Panas Bumi Tambah 55 MW

INDOPOSCO.ID – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) berhasil melakukan sinkronisasi perdana Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan, pada Sabtu (14/6/2025).

Sinkronisasi dilakukan pada kapasitas awal sebesar 10 persen dari total daya terpasang PLTP Lumut Balai Unit 2 yang dirancang mencapai 55 megawatt (MW).

Tahapan ini menandai pertama kalinya listrik dari unit pembangkit disalurkan ke jaringan listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN), sebagai bagian penting menuju tahap operasi komersial penuh yang ditargetkan pada akhir Juni 2025.

Direktur Operasional PGE, Ahmad Yani menyampaikan, pencapaian ini merupakan bukti dari efektivitas pengelolaan proyek yang konsisten dengan arah strategis perusahaan dalam mendorong dekarbonisasi.

“Sinkronisasi ini merupakan langkah penting dimana listrik dari pembangkit mulai disalurkan ke jaringan listrik PLN. Ini juga merupakan milestone penting yang menunjukkan progres proyek berada di jalur yang tepat,” kata dia, dalam keterangannya, seperti dikutip, Rabu (18/6/2025).

Hadirnya PLTP Lumut Balai Unit 2 akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW, sehingga total kapasitas di area ini mencapai 110 MW.

Unit ini diproyeksikan dapat memproduksi sekitar 481 gigawatt hour (GWh) listrik per tahun, setara dengan pemenuhan kebutuhan listrik harian lebih dari 252 ribu rumah tangga, mendukung sekitar 396 perjalanan kereta cepat Jakarta-Bandung (Whoosh), mengisi penuh sekitar 23.700 mobil listrik atau menopang operasional sekitar 2-5 data center bertipe hyperscale.

“Adanya tambahan kapasitas ini berpotensi untuk mengurangi emisi karbon hingga 280 ribu ton CO₂ per tahun, sekaligus mendukung upaya pencapaian target bauran energi 23 persen pada 2025 serta komitmen menuju Net Zero Emission (NZE) 2060,” sebutnya.

Project Manager PGE Proyek Lumut Balai Unit 2, Achmad Sri Fadli menjelaskan, sinkronisasi pertama ini dilakukan setelah melalui serangkaian pengujian teknis yang menyeluruh.

“Proses sinkronisasi ini bukan sekadar menyambungkan listrik ke jaringan PLN, tapi melibatkan uji sistem secara ketat untuk memastikan pembangkit beroperasi dengan aman, efisien dan sesuai dengan standar serta regulasi yang berlaku,” terangnya.

Sebagai pionir energi panas bumi di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, PGE saat ini mengelola kapasitas terpasang 672,5 MW dari enam wilayah operasi. Targetnya, peningkatan kapasitas menjadi 1 GW dalam dua tahun mendatang, dan mencapai 1,7 GW pada 2034.

Selain Lumut Balai Unit 2, PGE juga tengah mengembangkan beberapa proyek strategis lainnya seperti PLTP Hululais Unit 1 & 2 (110 MW), serta sejumlah proyek co-generation berkapasitas total 230 MW.

PGE juga telah mengidentifikasi potensi sumber daya panas bumi sebesar 3 GW dari 10 Wilayah Kerja Panas (WKP) yang dikelola secara mandiri. (srv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button