Menteri Maman Sebut Sertifikasi dan Standar Mutu Jadi Kunci UMKM Kuliner Tembus Pasar Global

INDOPOSCO.ID – Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan bahwa sertifikasi dan standardisasi mutu menjadi kunci utama bagi pengusaha UMKM kuliner Indonesia untuk bersaing di pasar domestik maupun global.
“UMKM kuliner tidak cukup hanya mengandalkan resep warisan. Untuk naik kelas dan berdaya saing, pengusaha kuliner perlu mengadopsi standar mutu yang jelas serta mengantongi sertifikasi keamanan pangan seperti SPP-IRT, Halal, BPOM, CPPOB/GMP, dan sertifikasi lainnya,” kata Maman saat memberikan sambutan pada acara penutupan Chef Expo 2025 di Jakarta, Sabtu (10/5/2025).
Untuk itu, Kementerian UMKM hadir secara aktif mendorong program pelatihan, sosialisasi, pendampingan, fasilitasi sertifikasi, hingga akses pembiayaan demi mendukung transformasi pengusaha kuliner agar lebih adaptif dan kompetitif.
“Saat ini kami sudah melakukan Mou salah satunya dengan Polri untuk membina pengusaha UMKM dalam hal sertifikasi,” ujarnya.
Selain itu, melihat tren gaya hidup sehat saat ini, lanjut Maman, mulai tumbuh kecenderungan naiknya permintaan produk pangan berkualitas. Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan, nilai ekspor industri makanan dan minuman Indonesia tercatat mencapai 3,78 miliar dolar AS atau 21,36 persen dari total ekspor non-migas.
“Ini membuktikan bahwa rasa resep nusantara memiliki potensi besar untuk diminati pasar internasional, yang tidak hanya menggugah selera, tetapi juga memperkuat identitas bangsa, menciptakan lapangan kerja, dan membuka peluang ekspor,” imbuhnya.
Maman menjelaskan hal tersebut diperkuat oleh data BPS yang mencatat bahwa pada triwulan I tahun 2025, industri makanan dan minuman mengalami pertumbuhan tertinggi di antara sektor pengolahan, yakni sebesar 0,42 persen (year-on-year).
Selain itu, usaha penyediaan makanan dan minuman di Indonesia telah mencapai 4,85 juta unit dan menyerap sekitar 9,80 juta tenaga kerja.
Melalui ajang Chef Expo 2025, Maman yakin acara itu bukan sekadar merayakan cinta terhadap dunia boga, tetapi juga menjadi wadah strategis untuk memperkuat kolaborasi, inovasi, dan memberdayakan UMKM kuliner.
“Ajang ini harus dimanfaatkan sebagai ruang sinergi antara chef dan pengusaha UMKM. Saya mengajak para chef untuk menjadi brand ambassador produk UMKM dan menjadikan dapurnya sebagai panggung cita rasa lokal yang berkualitas dunia,” terangnya.
Ia juga menyinggung mandat Presiden RI untuk mendukung program prioritas Makan Bergizi Gratis (MBG), yang membuka peluang pasar besar bagi UMKM kuliner.
“Saat ini, kami mencatat 10,35 juta UMKM sebagai penyedia potensial bahan baku makanan bergizi. Ini momentum penting untuk menjadikan UMKM bagian dari solusi pangan nasional,” tandasnya.
Lebih kanjut, Maman optimistis ke depan Indonesia bukan hanya menjadi pasar kuliner global. “Mari kita jaga bara semangat ini, kobarkan terus agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi juga pemain utama di kancah kuliner global,” tambahnya. (her)