UT Implementasikan 5 Inisiatif Pengelolaan Energi dan Dekarbonisasi untuk Dukung Target NZE 2050

INDOPOSCO.ID – PT United Tractors Tbk (UT) terus berupaya mendukung target Astra Net Zero Emissions (NZE) Scope 1 & 2 pada tahun 2050.
Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, UT secara aktif mengelola konsumsi energi, menekan emisi gas rumah kaca (GRK) dan mengadopsi solusi energi bersih serta efisiensi operasional di seluruh lini bisnis.
Dalam rangka mencapai target NZE 2050 itu, UT mengimplementasikan lima inisiatif pengelolaan energi dan dekarbonisasi. Pertama, Fuel Switch ke Biodiesel B35. Di sini, UT menggunakan bahan bakar biodiesel B35 yang lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil.
“Langkah ini sejalan dengan kebijakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam mendorong penggunaan energi terbarukan di sektor industri,” demikian keterangan tertulis UT, Jumat (9/5/2025).
Kedua, Pemanfaatan Renewable Energy Certificate (REC). Sejak tahun 2022, UT menjalin kerja sama dengan PT PLN dalam penggunaan energi bersih. Kenudian, pada tahun 2024, UT menerima 28 REC dari sumber energi terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Ulubelu, PLTA Bakaru dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong, yang berkontribusi terhadap pengurangan emisi GRK sebesar 12.596 ton CO₂e.
Ketiga, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Solar PV). Melalui anak usaha PT Energia Prima Nusantara (EPN), UT telah memasang rooftop solar PV di sejumlah gedung operasional.
Pada tahun 2024, inisiatif ini menghasilkan 3.707,60 megawatt-jam (MWh) listrik terbarukan, yang secara signifikan mengurangi ketergantungan terhadap listrik berbasis fosil maupun generator diesel di area kerja terpencil.
Keempat, Green Building di Kantor Pusat UT. Di sini, UT menerapkan prinsip bangunan hijau melalui optimalisasi pencahayaan alami, penggunaan lampu LED, sistem Heating, Ventilation and Air Conditioning (HVAC) hemat energi, serta pemantauan konsumsi listrik berbasis teknologi Internet of Things (IoT).
Terakhir, Elektrifikasi dan Efisiensi Operasional. Untuk inisiatif ini, perusahaan melakukan pelatihan operator, penggunaan alat berat hemat energi, serta pemanfaatan dashboard big data, termasuk fitur intelligence availability dan intelligence operational untuk memantau dan meningkatkan efisiensi energi secara real-time.
Dalam kegiatan pertambangan, UT menerapkan standar pengoperasian alat berat yang ketat untuk mengendalikan konsumsi energi dan menjaga produktivitas. Desain tambang dirancang agar efisien dan aman, sementara pemantauan penggunaan bahan bakar dilakukan secara berkala.
Langkah ini tidak hanya menekan biaya operasional, tapi juga memperkuat kinerja keberlanjutan perusahaan. Terhadap hal ini, UT percaya masa depan industri harus dibangun di atas fondasi keberlanjutan, inovasi dan kolaborasi.
Sebagai bagian dari aspirasi keberlanjutan 2030, UT telah menetapkan target pengurangan emisi GRK sebesar 30 persen dan peningkatan bauran energi terbarukan hingga 22 persen pada tahun 2030.
Sepanjang tahun 2024, UT mencatat total emisi sebesar 3.939.808,32 ton CO₂e. Meski terjadi peningkatan intensitas emisi akibat ekspansi operasional, hal ini menjadi momentum strategis bagi perusahaan untuk memperkuat inovasi dan efisiensi energi secara berkelanjutan. (srv)