
INDOPOSCO.ID – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus memperkuat peran Sulawesi Utara (Sulut) sebagai pusat hilirisasi dan ekspor perikanan dari kawasan timur Indonesia. Sepanjang tahun 2024, kinerja ekspor perikanan dari provinsi ini mencatatkan nilai signifikan sebesar USD172,5 juta dengan volume ekspor mencapai 27,7 juta kilogram (kg).
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Tornanda Syaifullah mengungkapkan komoditas unggulan seperti Tuna, Cakalang, dan Tongkol (TCT) mendominasi ekspor dari Sulut dengan kontribusi nilai mencapai USD165 juta atau 95 persen dari total nilai ekspor.
“Produk-produk tersebut telah melalui proses pengolahan dalam bentuk loin, fillet, dan produk beku siap saji, mencerminkan keberhasilan strategi hilirisasi perikanan yang dijalankan KKP,” ujar Tornanda di Jakarta, Senin (14/4/2025).
Adapun pasar ekspor perikanan Sulut adalah Amerika Serikat dengan nilai USD54,8 juta, Timur Tengah (USD38 juta), Jepang (USD25,1 juta), dan negara-negara di kawasan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (USD17 juta).
Tornanda menambahkan, pihaknya mendorong hilirisasi bukan hanya untuk meningkatkan pasar ekspor, tapi juga untuk mendukung program prioritas dala, negeri seperti makan bergizi gratis dan ketahanan pangan.
Penguatan rantai dingin disebut Tornanda sebagai elemen penting dalam strategi hilirisasi perikanan. Rantai dingin untuk memastikan produk perikanan terjaga mutu dan daya saingnya dari produksi hingga sampai ke pasar global.
“Penerapan sistem rantai dingin terintegrasi, mulai dari kapal penangkap, pelabuhan perikanan, unit pengolahan ikan (UPI), hingga cold storage dan transportasi ekspor, menjadi tulang punggung hilirisasi di Sulawesi Utara,” ungkapnya.
Selain rantai dingin, penguatan hilirisasi oleh KKP di Sulut juga dilakukan melalui upaya penguatan produktivitas UPI lewat fasilitasi sarana pengolahan dan peningkatan kapasitas pelaku usaha. Berdasarkan data, jumlah industri pengolahan hasil kelautan perikanan di Sulawesi Utara sebanyak 68 UPI skala menengah besar, dimana sebagai besarnya berada di Kota Bitung.
Strategi lainnya KKP merevitalisasi sistem rantai dingin, termasuk pengembangan cold storage dan dukungan distribusi berbasis logistik efisien. Kemudian mengembangkan akses pasar, promosi dagang, dan kemitraan ekspor, pendampingan usaha dan fasilitasi kemitraan koperasi nelayan dan UMKM pengolahan, hingga pemanfaatan hasil hilirisasi untuk program makan bergizi dan pasar dalam negeri.
“KKP akan terus berkomitmen memperkuat ekosistem hilirisasi di Sulawesi Utara dan wilayah lainnya, agar sektor kelautan dan perikanan Indonesia menjadi pilar utama pembangunan nasional berbasis sumber daya kelautan dan perikanan,” pungkasnya. (ney)