Ekonomi

United Tractors Bukukan Laba Bersih Rp19,5 Triliun di Tahun 2024

INDOPOSCO.ID – PT United Tractors Tbk (UT) mengumumkan laporan keuangan konsolidasian tahun 2024 pada Kamis (27/2/2025).

Di sini Perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp134,4 triliun atau naik 5 persen dari Rp128,6 triliun pada periode yang sama di tahun 2023.

Pada tahun 2024, laba bersih Perseroan turun 5 persen dari Rp20,6 triliun menjadi Rp19,5 triliun, yang utamanya disebabkan laba kotor yang lebih rendah dari bisnis pertambangan batu bara termal dan metalurgi serta peningkatan beban bunga.

Pada segmen usaha mesin konstruksi mencatat penurunan penjualan alat berat Komatsu 16 persen menjadi 4.420 unit yang disebabkan oleh penurunan di sektor pertambangan, konstruksi dan kehutanan.

“Berdasarkan riset pasar internal, pangsa pasar Komatsu adalah 26 persen. Komatsu tetap mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar di sektor pertambangan,” demikian rilis resmi UT kepada media.

Pada segmen usaha kontraktor penambangan dioperasikan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA) dan anak usahanya PT Kalimantan Prima Persada (KPP Mining).

PAMA dan KPP Mining (PAMA Grup) menyediakan jasa pertambangan untuk pemilik konsesi tambang, dengan membantu mereka dalam produksi batu bara dan mineral lainnya, serta pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal).

Sampai dengan triwulan IV-2024, PAMA Grup mencatat peningkatan volume pekerjaan pemindahan tanah 5 persen menjadi 1.217 juta bcm dan peningkatan volume produksi batu bara untuk para kliennya 15 persen menjadi 148 juta ton, dengan rata-rata stripping ratio 8,2x.

Segmen usaha pertambangan batu bara termal dan metalurgi dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (Turangga Resources).

“Di tahun 2024, tambang batu bara Turangga Resources mencatatkan volume penjualan batu bara 10,2 juta ton, termasuk 3,2 juta ton batu bara metalurgi. Total volume penjualan batu bara termasuk batu bara pihak ketiga mencapai 13,1 juta ton, 11 persen lebih tinggi dibandingkan tahun lalu,” sebutnya.

Sedangkan segmen usaha pertambangan emas dan mineral lainnya mencatatkan peningkatan pendapatan 90 persen menjadi Rp9,9 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan harga jual rata-rata emas.

Usaha pertambangan emas Perseroan yang dioperasikan PT Agincourt Resources (PTAR) dan PT Sumbawa Jutaraya (SJR) mencatat total penjualan setara emas 232 ribu ons, 32 persen lebih tinggi dari tahun lalu.

Terakhir, PT Stargate Pasific Resources (SPR) mengoperasikan tambang nikel di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. SPR mencatatkan penjualan bijih nikel sebesar 1.975 ribu wet metric ton (wmt) sampai triwulan IV-2024, yang terdiri dari 693 ribu wmt saprolit dan 1.282 ribu wmt limonit.

“Nickel Industries Limited (NIC) yang dimiliki sebesar 19,99 persen merupakan perusahaan pertambangan dan pengolahan nikel terintegrasi dengan aset utama yang berlokasi di Indonesia,” pungkasnya. (srv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button