Wamenpar Kunjungi Desa Wisata Candirejo Sukses Kembangkan Wisata Komunitas

INDOPOSCO.ID – Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa berkunjung ke Desa Wisata Candirejo yang sukses mengembangkan program wisata berbasis komunitas, Kamis (23/1/2025). Kegiatan tersebut melibatkan peran aktif masyarakat setempat sebagai pelaku utama dalam menjaga dan memperkenalkan budaya serta kehidupan pedesaan Jawa yang autentik.
“Hari ini kita berkeliling Desa Wisata Candirejo, ini tempat yang menawarkan pengalaman menjadi warga desa,” kata Wamenpar Ni Luh Puspa dalam kunjungannya ke Desa Wisata Candirejo, Kamis (23/1/2025).
Keterlibatan dan peran aktif masyarakat Desa Wisata Candirejo yang berada di Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah berangkat dari upaya kolektif untuk mewujudkan cita-cita membangun desa secara inklusif dan berkelanjutan.
Sehingga masyarakat bersama para pemangku kepentingan sepakat untuk menjalankan kegiatan wisata di Desa Wisata Candirejo sepenuhnya di kelola oleh Koperasi Desa Wisata Candirejo yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
Keputusan tersebut diperkuat dengan Surat Keputusan Desa No.04/KEPDES/05/2003 yang menyebutkan “Pengelola desa wisata di Desa Candirejo berbentuk Koperasi Desa Wisata Candirejo.”
“Ini dikelola oleh koperasi dan usaha ini juga dipayungi oleh koperasi. Hal ini tentunya akan memperkuat ekosistem pariwisata. Jadi ekonomi yang berputar benar-benar untuk masyarakat,” kata Wamenpar Ni Luh Puspa.
Sejak diluncurkannya sistem koperasi pada 2003, pengelola desa memaksimalkan potensi yang mampu menjadi daya tarik wisata. Wamenpar Ni Luh pun mencoba sederet daya tarik wisata yang menawarkan pengalaman autentik dengan menjelajahi nuansa kehidupan sehari-hari masyarakat Candirejo menggunakan dokar atau andong maupun bersepeda.
Selain itu, Wamenpar Ni Luh mencoba belajar gamelan, memetik buah rambutan, mencicipi olahan tempe ditemani teh hangat khas Jawa, belajar menganyam tas, hingga meninjau homestay yang memanfaatkan rumah masyarakat setempat dan dikelola pemilik rumah itu sendiri.
“Berwisata di desa ini rasanya seperti pulang kampung. Sarapannya apa? Sarapannya ya makanan yang disediakan tuan rumah, jadi seru sekali. Dan fasilitasnya sudah sangat bagus untuk kategori homestay,” ujar Wamenpar.
Aktivitas tersebut telah banyak menarik minat wisatawan terutama wisatawan mancanegara yang mayoritas berasal dari negara-negara Eropa seperti Prancis dan Belanda. Sebanyak 4 dari 14 pemandu wisata lokal juga telah memiliki kemampuan berbahasa asing yakni Prancis dan Belanda.
Pada Juli sampai dengan September 2024, Desa Wisata Candirejo mampu menarik rata-rata 1.500 wisatawan mancanegara setiap bulannya. Desa Wisata Candirejo disebut Wamen, dapat menjadi role model terkait bagaimana sisi sosial dan ekonomi masyarakat setempat meningkat melalui pengembangan desa wisata. Hal ini secara langsung memberikan sumber penghasilan tambahan dan membantu melestarikan warisan budaya lokal dengan mengadopsi sistem koperasi sebagai tata kelola desa yang terstruktur.
“Saya melihat langsung bagaimana dampak pengelolaan desa wisata terhadap ekonomi masyarakat. Ekonomi masyarakat semakin bergeliat karena pariwisata. Saya mengajak mari kita mengunjungi desa wisata-desa wisata kita. Jangan lupa untuk jalan-jalan di Indonesia aja,” kata Wamenpar. (ney)