Pertamina Drilling Tutup Tahun 2024 dengan Capaian Tertinggi Sejak Perusahaan Berdiri

INDOPOSCO.ID – PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) menutup tahun 2024 dengan keberhasilan meningkatkan produktivitas sebesar 75,06 persen.
Kinerja gemilang ini merupakan yang tertinggi sejak perusahaan berdiri, dan mencatat Non-Productive Time (NPT) atau tingkat kerusakan peralatan 0,91 persen. Ini merupakan pencapaian terbaik untuk industri pengeboran di dunia.
Pencapaian kinerja HSSE juga mencatat Total Recordable Incident Rate (TRIR) tahun 2024 sebesar 0,18 di bawah threshold sebesar 0,20. Ini juga merupakan pencapaian TRIR terbaik sepanjang sejarah berdirinya Pertamina Drilling sejak tahun 2008.
Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita menyampaikan, Pertamina Drilling telah menyelesaikan berbagai proyek pengeboran penting selama tahun 2024.
“Salah satunya Pertamina Drilling untuk pertama kalinya mengoperasikan Jack Up Rig di PHE OSES dengan skema Strategic Aliances dengan ADES, salah satu perusahaan terbesar penyedia jasa Jack Up Rig di seluruh dunia,” ujarnya, dalam keterangannya, Selasa (21/1/2025).
Project Integrated Drilling, Engineering, Supervisory and Services (IDESS) merupakan kontrak terpanjang yang dimiliki Pertamina Drilling, yaitu 8 tahun dengan nilai kontrak IDR 9 triliun.
Dengan mengoperasikan 4 rig kapasitas 550 HP dan 2 rig kapasitas 750 HP yang didedikasikan untuk mengerjakan lebih dari 600 sumur, sejak mulai tajak pada Mei 2024 di WK Rokan dengan produksi mencapai lebih dari 1.000 BOPD pada Sumur PN-066.
Pertamina Drilling juga mendapat kepercayaan ikut membantu menyelesaikan 2 pilot Sumur MNK, yaitu Sumur GULAMO-DET1 dan KELOK-DET1 milik Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang telah terbukti memberikan hasil minyak bumi pertama dari Lapangan Shale oil di Indonesia, yang merupakan salah satu inovasi dalam diversifikasi sumber energi di Indonesia.
Hingga akhir 2024, telah diselesaikan satu sumur, dan 5 sumur lainnya sedang dalam progress dilakukan pengeboran dengan Batch Drilling, dimana produksi sumur perdananya (B13) berhasil dengan produksi awal sekitar 13,500 BOPD.
“Kinerja keuangan Pertamina Drilling merupakan cerminan dari efektivitas pengelolaan sumber daya perusahaan dalam mencapai tujuan strateginya, tahun 2024 Pertamina Drilling membukukan prognosa pendapatan USD 443,54 juta atau 104,7 persen terhadap realisasi tahun 2023,” kata Avep.
Keberhasilan Pertamina Drilling di 2024 didukung beberapa faktor penting, salah satunya pengelolaan operasional yang efisien. Pertamina Drilling mampu mencatatkan NPT 0,93 persen, lebih rendah dari threshold 1,47 persen, yang menunjukkan efisiensi dalam operasional pengeboran.
“Komitmen terhadap keselamatan kerja terus dijaga Pertamina Drilling dengan mencatat lebih dari 93 juta lebih jam kerja tanpa insiden dengan pencapaian kinerja Total Recordable Incident Rate (TRIR) tahun 2024 sebesar 0,18 di bawah threshold 0,20,” sebutnya.
Untuk proyek di dalam negeri, Pertamina Drilling mendukung kegiatan pengeboran di Blok Rokan dengan rig berkapasitas 550 HP dan 750 HP yang dirancang untuk pengeboran sumur dangkal.
Sedangkan untuk proyek di luar negeri, Pertamina Drilling aktif memperluas layanan ke pasar internasional. Proyek Middle East menjadi salah satu fokus, dengan implementasi rig berteknologi Cyber Walking Rig, yang memungkinkan operasi pengeboran lebih efisien hingga 30 persen dalam batch drilling.
“Secara keseluruhan, harapannya adalah Pertamina Drilling dapat menjadi pemimpin dalam jasa pengeboran hulu migas, baik secara nasional maupun internasional, sambil terus mendukung kemandirian energi Indonesia,” pungkasnya. (srv)