Kementerian ESDM Umumkan Lelang 6 WK Migas Tahap II-2024

INDOPOSCO.ID – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyaksikan penandatanganan kontrak Wilayah Kerja (WK) Migas Central Andaman. Ini Wilayah Kerja (WK) Minyak dan Gas Bumi (Migas) pertama dengan skema New Gross Split.
Penandatanganan ini dilakukan oleh Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Konsorsium Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), yakni Harbour Energy Central Andaman Ltd. dan Mubadala Energy (Central Andaman) Rsc Ltd. Ini menandai upaya pemerintah dalam peningkatan lifting migas, sesuai arahan Presiden Prabowo sebagai bentuk upaya mencapai swasembada energi.
Pelaksana tigas (Plt.) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Dadan Kusdiana menyampaikan, kontrak WK Central Andaman ini merupakan sejarah baru bagi investasi sektor migas, karena merupakan kontrak dengan skema New Gross Split yang pertama, sesuai ketentuan Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2024 tentang Kontrak Bagi Hasil Gross Split.
“Ini merupakan milestone baru, sejarah baru, karena Blok Central Andaman adalah kontrak dengan skema New Gross Split pertama. Peraturan Menteri ESDM yang terkait New Gross Split ini ditandatangani Menteri ESDM 2 bulan yang lalu,” ujarnya.
WK Central Andaman akan dioperatori oleh Harbour Energy Central Andaman Ltd. Konsorsium KKKS telah melakukan pembayaran bonus tanda tangan sebesar USD300 ribu serta menyampaikan jaminan pelaksanaan sebesar USD1,5 juta.
Dalam kesempatan ini, Kementerian ESDM juga mengumumkan lelang 6 WK Migas tahun 2024 tahap II, yang terdiri dari 5 WK Migas penawaran langsung dan 1 WK migas lelang reguler.
“Dengan ditawarkannya 6 WK dengan total potensi sekitar 48 miliar barrel oil equivalent ini, maka total menjadi 11 WK yang ditawarkan Kementerian ESDM di tahun 2024. Tentunya hal ini menjadi capaian yang luar biasa,” jelas Dadan.
“Pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk mendukung kegiatan hulu migas di Tanah Air dengan melakukan pembenahan pengelolaan usaha migas,” sambungnya.
Akses dokumen penawaran lelang WK Migas tahap II-2024 telah dibuka pada 3 Desember 2024 dengan batas akhir pemasukan dokumen penawaran untuk lelang reguler adalah 10 April 2025 sedangkan untuk lelang penawaran langsung adalah 17 Januari 2025.
Pemerintah mengundang para investor dan perusahaan minyak dan gas bumi yang memiliki kemampuan dan komitmen memenuhi persyaratan untuk mengikuti lelang ini.
“Bagi hasil atau split untuk kontraktor yang ditawarkan yaitu mencapai 45-50 persen. Sebelumnya adalah di sekitar angka 15-30 persen,” sebutnya.
Selanjutnya, Dadan menyampaikan bonus tanda tangan yang dipersyaratkan juga relatif jauh lebih rendah, yaitu berkisar antara USD200 ribu sampai USD300 ribu.
“Ini juga lebih rendah juga dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Kementerian ESDM juga menyampaikan penemuan terbaru potensi migas di area Indonesia bagian barat tahap 2 (IBB 2), mencapai lebih dari 4,3 miliar barel oil equivalent (BBOE).
Potensi ini terdapat di 4 wilayah, yaitu Cekungan Natuna Timur, Cekungan Selat Makassar, cekungan Jawa bagian tenggara dan cekungan barito. Penemuan potensi ini mendukung upaya pencapaian swasembada energi yang telah dicanangkan Presiden Prabowo.
“Melalui studi ini, menunjukkan kontribusi nyata dalam upaya menemukan cadangan migas baru, melalui kegiatan eksplorasi,” ucap Dadan.
Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Eksplorasi dan Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi Nanang Abdul Manaf mengatakan, kajian untuk penemuan potensi baru migas di IBB 2 dilakukan di Natuna Timur, Selat Makassar, Jawa Bagian Tenggara, dan Barito.
“Hasil dari 2 area saja potensinya lebih dari 4,3 BBOE, yang terdapat di Natuna Timur sekitar 2,8 BBOE dan Jawa Bagian Tenggara sedikitnya 1,5 BBOE dengan potensi antara rentang 1,5 hingga 17 BBOE,” pungkasnya. (rmn)