Sri Mulyani Ungkap Dampak Persaingan Produk Selundupan

INDOPOSCO.ID – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan sejumlah ancaman terhadap perekonomian dalam negeri, mulai dari fluktuasi harga komoditas hingga ketegangan perdagangan global.
Ia menekankan, meningkatnya kasus penyelundupan dengan kerugian negara diperkirakan mencapai Rp10,3 miliar menunjukkan keseriusan pemerintah dalam melindungi industri domestik dan mencegah kerugian negara.
“Industri dalam negeri menghadapi tekanan luar biasa akibat persaingan dengan produk impor, terutama produk selundupan,” kata Sri Mulyani, dalam konferensi pers dalam hasil penindakan Desk Pencegahan dan Pemberantasan Penyeludupan di bidang Kepabeanan dan Cukai, yang mendukung Program Asta Cita Presiden, di Kantor Direkrorat Jenderal Bea dan Cukai, Jakarta Timur, Kamis (14/11/2024).
Sri Mulyani memperingatkan volatilitas harga komoditas energi dan pangan akan menjadi ancaman besar.
“Terutama bagi negara dengan ketergantungan impor tinggi, seperti Indonesia,” ujarnya.
Volatilitas ini diperkirakan berlanjut hingga 2025, sementara proteksionisme dan trade war dapat memperburuk kondisi industri manufaktur dan rantai pasokan.
“Tekanan fiskal pasca-pandemi juga perlu diwaspadai, mengingat dampaknya terhadap pasar keuangan,” jelasnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan mengungkapkan para pelaku penyelundupan menggunakan berbagai modus operandi, antara lain ketidaksesuaian dokumen, ekspor impor ilegal, penyalahgunaan zona perdagangan bebas, serta mekanisme pencucian uang.
“Pelaku penyelundupan memanfaatkan berbagai modus, termasuk ketidaksesuaian dokumen, ekspor impor ilegal, penyalahgunaan zona perdagangan bebas, dan pencucian uang,” terangnya. (fer)