Ekonomi

Batik akan Beri Peluang Besar Bagi Pertumbuhan Ekonomi Nasional

INDOPOSCO.ID – Batik tidak hanya sekedar bentuk seni dan kerajinan, melainkan mampu memberi peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat.

Ketua Pengelola Asosiasi Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DPD Jakarta Mualim Wijoyo mengatakan, batik merupakan prioritas pengembangan perekonomian karena mempunyai karakter dan daya saing besar mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Meski saat ini dibayangi penurunan daya beli masyarakat.

“(Pengenalan batik) itu penting. Walaupun di luar sana, bahwa daya beli lagi turun, tapi faktanya pusat belanja tetap diminati,” kata Mualim di Jakarta, Kamis (3/10/2024).

Menurutnya, masyarakat masih tetap memilih pusat perbelanjaan untuk membeli kebutuhan rumah tangga. Terkadang sekedar menyaksikan kegiatan, seperti ditampilkan hari ini ada workshop dan fashion show.

“Batik itu kita harus bawa ke tingkatan lebih tinggi, karena secara internasional sudah diakui, kemudian di nasional batik bisa menggerakan perekonomian,” ucap Mualim.

Contohnya, batik lokal dalam negeri semakin berdaya saing dan mampu menghasilkan batik yang diminati pasar dengan harga terjangkau di setiap tingkatan pangsa pasar.

“Batik berkontribusi pada perekonomian nasional. Antusias masyarakat berbelanja, melihat datang pada mengenakan batik,” tutur Mualim.

Saat ini, dapat dilihat pemanfaatan beragam dari batik. Seperti fesyen, aksesoris, furniture, perlengkapan rumah tangga, dekorasi interior eksterior dan lain-lain.

“Pemerintah harus mensuport, karena ini untuk kemajuan perekonomian. Kita juga mensuport betul-betul supaya Jakarta ke depannya bisa lebih bagus,” imbuhnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan deflasi pada September 2024 sebesar 0,12 persen secara bulanan. Deflasi itu menjadi kelima kalinya secara berturut-turut. Kondisi tersebut dikhawatirkan terjadi penurunan daya beli masyarakat. (dan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button