Ekonomi

Gandeng Perusahaan asal Tiongkok, PLN NP Serius Garap PLTB

INDOPOSCO.ID – Perusahaan Listrik Negara Nusantara Power (PLN NP) terus menguatkan komitmennya dalam percepatan transisi menuju energi hijau. Kali ini PLN NP menggandeng perusahaan internasional asal Tiongkok.

Perusahaan itu adalah Shandong Electric Power Engineering Consulting Institute Corp., LTd. (SDEPCI), digandeng untuk bekerja sama dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Indonesia dan luar negeri. Penandatanganan perjanjian kerja sama pengembangan PLTB dilakukan di Provinsi Bali, Selasa (3/9/2024).

Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah menyambut baik kerja sama ini dengan antusias. Menurutnya, PLN NP sebagai salah satu garda terdepan dalam mendorong energi baru terbarukan di Indonesia, terbuka dalam diskusi dan kerja sama dengan berbagai instansi untuk mewujudkan Net Zero Emission (NZE) pada tahun-tahun mendatang, salah satunya melalui pengembangan PLTB di Indonesia.

“Kami telah berhasil memetakan potensi pemanfaatan angin menjadi PLTB yang mencapai 1.000 megawatt (MW) yang tersebar di 5 lokasi. Besar harapan kami untuk dapat memaksimalkan potensi angin lainnya di lokasi yang berbeda,” ujarnya.

Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga PLN NP, Muhammad Reza yang menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan SDEPCI menyatakan bahwa kerja sama ini akan berlaku selama dua tahun dan akan membawa dampak positif bagi PLN NP.

“Sinergi internasional ini menjadi jembatan PLN NP dalam mendapatkan pengetahuan, keterampilan, skills dan pengalaman dari perusahaan luar negeri yang telah berpengalaman dalam pengembangan PLTB,” kata dia.

PLN NP melalui anak perusahaannya, PLN Nusantara Renewables (PLN NR) menggandeng Total Energies, Adaro Power, tengah menyiapkan PLTB Tanah Laut. Berlokasi di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, PLTB ini akan menjadi proyek pembangkit listrik bertenaga angin pertama yang ada di portofolio PLN Group di Pulau Kalimantan.

PLTB ini berkapasitas 70 MW yang terdiri atas 11 turbin yang masing-masing berkapasitas 6,6 MW. Tak hanya pembangkit utama, sebuah fasilitas Battery Energy Storage System (BESS) berkapasitas 10 MW/10MWh pun disiapkan untuk mengatasi intermitensi produksi listrik saat PLTB beroperasi.

Proyek ini juga menambah portofolio pembangkit EBT PLN NP melalui PLN NR, yang sebelumnya telah sukses mengembangkan PLTS Terapung Cirata 145 MWac, sinkronisasi PLTS IKN 10 MW dilanjutkan menuju 50 MW, serta berbagai proyek energi terbarukan lainnya yang terus diakselerasi progresnya, seperti PLTS Terapung Tembesi dan PLTA Batang Toru. (arm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button