Tingkatkan Produksi Migas, SKK Migas dan Sinopec Terbitkan Nota Kesepahaman
INDOPOSCO.ID – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan China Petroleum and Chemical Corporation (Sinopec), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Migas Republik Rakyat Tiongkok, menandatangani Nota Kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) yang menandai kolaborasi strategis kedua belah pihak.
Penandatanganan MoU tersebut dilaksanakan, Selasa (3/9/2029), di Bali yang disaksikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan Administrator Administrasi Energi Nasional Republik Rakyat Tiongkok.
Potensi kolaborasi yang ada dalam MOU tersebut mencakup area antara lain peluang kegiatan akuisisi/farm in blok eksplorasi/produksi, kolaborasi pada kegiatan peningkatan produktifitas sumur dan lapangan, program enhance oil recovery (EOR), migas non-konvensional (MNK) dan kolaborasi dalam bidang CCS/CCUS.
“Perjanjian ini menandai momen penting dalam perjalanan kolektif industri hulu migas Indonesia untuk merealisasikan target yang telah ditetapkan Pemerintah yaitu 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) produksi gas untuk mendukung ketahanan energi dan masa depan yang berkelanjutan,” ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto pada kegiatan penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut.
Dwi menambahkan, target peningkatan produksi minyak dan gas adalah sangat penting bagi ketahanan energi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Untuk mencapainya memerlukan upaya gabungan, keahlian, dan inovasi dari SKK Migas dan SINOPEC.
Ia menyampaikan dengan bekerja sama, SKK Migas dan Sinopec dapat memanfaatkan kekuatan satu sama lain untuk mengeksplorasi batas-batas baru, mengoptimalkan sumber daya yang ada, dan menerapkan teknologi mutakhir yang akan mendorong kemampuan produksi kami ke tingkat yang lebih tinggi.
“Kemitraan SKK Migas dan Sinopec akan berfokus pada kegiatan hulu minyak dan gas, yang mencakup eksplorasi, pengembangan, dan produksi hidrokarbon konvensional dan nonkonvensional (MNK), termasuk didalamnya adalah kerjasama dalam peningkatan perolehan minyak (EOR/CEOR) Sinopec telah berhasil menerapkannya pada skala komersial. Kolaborasi ini merupakan kunci untuk membuka potensi energi Indonesia yang sangat besar, khususnya di bidang-bidang yang membutuhkan teknologi maju dan pendekatan inovatif,” jelas Dwi.