Ekonomi

Pemerintah Setujui POD Lapangan Pertama Geng North WK North Ganal dan Lapangan Gehem WK Ganal dan WK Rapak

INDOPOSCO.ID – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) telah menyetujui Rencana Pengembangan Lapangan Pertama Lapangan Geng North Wilayah Kerja North Ganal dan Lapangan Gehem Wilayah Kerja Ganal dan Wilayah Kerja Rapak (North Hub Development Project Selat Makassar).

Persetujuan tersebut tertuang dalam Surat Menteri ESDM Nomor : T-351/MG.04/MEM.M/2024 sebagai jawaban atas surat Kepala SKK Migas nomor SRT-0318/SKKIA0000/2024/S1 perihal Rekomendasi POD North Hub Development Project Selat Makassar Wilayah Kerja North Ganal, Wilayah Kerja Ganal dan Wilayah Kerja Rapak.

“Sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) Hulu Migas, maka persetujuan POD Lapangan Pertama Geng North WK (Wilayah Kerja) North Ganal dan Lapangan Gehem WK Ganal dan WK Rapak menjadi kado terbaik pada perayaan HUT ke-79 Republik Indonesia. Ini juga menjadi milestone penting bagi industri hulu migas dalam memantapkan perannya sebagai kontributor utama dalam mendukung pencapaian ketahanan energi untuk mencapai Indonesia Maju di tahun 2045,” ujar Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro, dalam keterangannya seperti dikutip, Sabtu (24/8/2024).

“Pemberian persetujuan POD pada proyek PSN Hulu Migas tersebut terhitung cepat karena sejak penemuan giant discovery Geng North di Oktober 2023, maka dalam waktu 10 bulan POD nya sudah disetujui. Ini adalah salah satu upaya untuk meningkatkan produksi migas dan implementasi salah satu strategi yaitu mengkonversi sumber daya (resource) ke produksi,” imbuhnya.

Lebih lanjut Hudi menyampaikan, upaya-upaya percepatan yang dilakukan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dalam penyelesaian POD ini, sebagai wujud pelaksanaan arahan Presiden untuk terus melakukan reformasi birokrasi salah satunya dengan mempercepat proses di industri hulu migas.

“Persetujuan POD Lapangan Pertama Geng North WK North Ganal dan Lapangan Gehem WK Ganal dan WK Rapak diharapkan dapat semakin meningkatkan gairah investasi di sektor hulu migas karena Pemerintah dan SKK Migas terus melakukan upaya-upaya untuk dapat meningkatkan daya saing investasi industri hulu migas di Indonesia,” terangnya.

Hudi menginformasikan dengan persetujuan POD ini, maka akan ada investasi raksasa yang masuk ke Indonesia dengan perkiraan biaya investasi (di luar sunk cost) sebesar USD11,847 juta dan biaya operasi (termasuk biaya ASR, PPN, dan PBB) sebesar USD5,643 juta atau total keseluruhan investasi sebesar USD17,490 juta atau sekira Rp280 triliun (kurs USD = Rp16 ribu).

Adapun untuk total sunk cost WK North Ganal dan WK Rapak ditetapkan sebesar USD859 juta. “Investasi Rp280 triliun tentu sangat besar karena 2,5 kali lebih besar daripada investasi kereta cepat Jakarta Bandung yang sekitar Rp112 triliun,” ucapnya.

Potensi pendapatan secara keseluruhan (gross revenue) diperkirakan akan mencapai sekitar USD39,457 juta atau setara dengan Rp631 triliun. Dari pendapatan tersebut alokasi bagian Pemerintah sebesar USD12,993 juta atau setara dengan Rp208 triliun atau sekitar 31,5 persen dari gross revenue. Adapun bagian kontraktor adalah USD8,128 juta atau sekitar 19,7 persen dari gross revenue, dan biaya cost recovery sebesar USD18,336 juta atau sekitar 44,4 persen.

1 2Laman berikutnya
mgid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button