
INDOPOSCO.ID – Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan (DJPK Kemenkeu) telah mengalokasikan dana desa sebesar Rp813,47 juta di tahun ini untuk Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pemberian dana desa tersebut terbukti mendukung kemajuan desa dalam beberapa tahun terakhir.
Desa Nglanggeran merupakan desa yang memiliki komoditas unggulan berupa kakao yang diekspor sebagai bahan dasar cokelat. Hal tersebut membuat Desa Nglanggeran sering disebut juga sebagai Desa Kakao.
Direktur Dana Desa, Insentif, Otonomi Khusus, dan Keistimewaan DJPK Kemenkeu, Jaka Sucipta mengatakan, pemerintah telah merealisasikan penyaluran dana desa ke Desa Nglanggeran sebesar Rp488,9 juta atau 60 persen dari total anggaran yang telah disediakan hingga 18 April 2024.
“Dana desa yang telah disalurkan ke Desa Nglanggeran mencapai Rp488,9 juta, setara dengan 60,00 persen dari total anggaran. Hal ini menunjukkan peningkatan nominal sebesar 20,61 persen dan peningkatan persentase penyaluran sebesar 17,26 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ungkap Jaka dalam diskusi dengan awak media di Kabupaten Gunung Kidul, Rabu (1/5/2024) malam.
Adapun rincian penyaluran dana desa tersebut meliputi dana desa yang tidak ditentukan penggunaannya sebesar Rp165,39 juta dan juga dana desa yang telah ditentukan penggunaannya sebesar Rp322,70 juta.
Secara umum, kebijakan penggunaan dana desa pada 2024 bertujuan untuk memperkuat implementasi Undang Undang 1/2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, dengan mempertimbangkan kriteria kinerja dalam pengalokasian dana.
“Selain itu, ada dorongan untuk mengalokasikan dana desa untuk sektor prioritas guna mendukung pembangunan dan pemberdayaan desa, serta peningkatan tata kelola dana desa melalui pemberian reward dan sanksi dalam pengalokasian dan penyaluran dana desa,” tambahnya.
Hadir juga dalam diskusi tersebut yakni Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Maqin U. Norhadi; Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Ismed Saputra; dan Direktur Keuangan & Operasional PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), Bonai Subiakto. (arm)